Kamis 17 Jan 2013 18:48 WIB

Polisi 'Salah Tembak' Lagi

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Dewi Mardiani
Penembakan (ilustrasi).
Foto: mjknightsmilitaryeffects.co.uk
Penembakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seorang siswa SMK kembali menjadi korban ‘salah tembak’ aparat kepolisan. Akibatnya korban menderita luka-luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Siswa nahas tersebut adalah Andri Tumpak Sanabara (18 tahun). Ia tertembus timah panas dari senjata satuan reserse kriminal (Satreskrim) Polres Tegal Kota, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (17/1). Kini korban menjalani perawatan di ruang Flamboyan RSUI Harapan Anda, Kota Tegal.

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Djihartono mengatakan, insiden salah tembak itu berawal dari pengejaran tersangka pelaku pencurian di kendaraan roda empat, Rabu (16/1) malam. Dua pencurian terjadi dengan memecahkan kaca mobil.

Pelaku membawa tas hitam berisi dokumen dan surat penting serta uang Rp 400 ribu milik salah satu korban, Sri Widati Kusumaningtyas.

Satreskrim yang dipimpin Ipda Belnas melakukan pengecekan dan identifikasi olah tempat kejadian perkara (TKP). Informasi yang diperoleh, pelaku membawa ransel hitam. Tim polres Tegal pun langsung menyisir jalan kapten Sudibyo sampai Tegal Selatan dan terminal bus Kota Tegal.

Saat penyisiran Jalan Brigjen Katamso, menemui korban yang membawa ransel hitam. “Kemudian seorang anggota bertanya sedang apa dan dijawab ‘menunggu teman yang sedang isi bensin,” tegas Kabid Humas.

Ternyata, jelasnya, anggota Satreskrim, Brigadir AK yang curiga langsung mengejar dan memberi tembakan peringatan tiga kali, diarahkan ke arah kaki kiri korban. “Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata belum memenuhi unsur sebagai pelaku dan tindak pidana. Atas peristiwa tersebut, korban langsung dibawa ke balai pengobatan,” tambah Djihartono.

Saat ini, masih jelasnya, Brigadir AK masih dimintai keterangan terhadap tindakan ketidakprofesionalan yang dilakukannya. “Masih kita dalami dan menunggu hasil,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement