REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan potensi hujan di DKI Jakarta dan sekitarnya untuk jangka waktu tiga hari ke depan masih cukup tinggi, terutama akan adanya curah yang terjadi malam jelang pagi hari.
"Aktivitas Monsum Asia diprediksi masih akan berlangsung dua sampai tiga hari dan ini berdampak meluasnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, sebagian besar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara," demikian siaran pers Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dampak lain selain adanya peningkatan daerah hujan adalah adanya peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi di Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Flores, Laut Sawu, serta Laut Banda.
Sementara berdasarkan analisa dinamika atmosfer untuk jangka waktu satu minggu ke depan, kemunculan aktivitas Monsum Asia dapat berulang dalam jangka waktu tujuh hingga 10 hari ke depan.
Prakondisi yang harus dipenuhi untuk terjadinya kembali aktivitas Monsum tersebut adalah peningkatan tekanan udara di Asia Tengah dan terbentuknya pusat tekanan rendah di Australia dan sekitarnya.
Apabila prakondisi tersebut terpenuhi, maka diprediksi untuk jangka waktu satu minggu ke depan ada potensi peningkatan hujan di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Hasil pantauan curah hujan di Jabotabek yang tercatat hingga pukul 07.00 WIB menunjukan adanya curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.
Di Tanjung Priok intensitas hujan mencapai 95 mm, Kemayoran 81 mm, Pakubuwono 57 mm, Ciledug 59 mm, Depok 63,5 mm, Cengkareng 103 mm, Kedoya 125 mm, Gunung Mas 76 mm, dan Pantai Indah Kapuk 80,5 mm.