REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pemerintah Kabupaten Bandung akan melakukan gerakan Sehari Tanpa Nasi. Gerakan ini akan dimulai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. Jika sukses, rencananya program ini akan diterapkan ke masyarakat Kabupaten Bandung.
Bahkan jika respon positif gerakan tersebut akan dibuat dalam peraturan.
"Gerakan itu sudah dimulai setiap Jumat. Misalnya dalam kegiatan rutin coffee morning, tidak lagi ada suguhan nasi. Tetapi diganti dengan umbi-umbian dan buah. Nanti di setiap SKPD juga akan dicoba melakukan hal yang sama," ujar Bupati Bandung Dadang Mohamad Naser, Kamis (17/1).
Menurutnya, jika terlalu banyak mengkonsumsi nasi, maka akan membuat malas. Selain itu, banyaknya mengkonsumsi nasi akan menimbulkan penyakit.
Menurutnya, di Jepang masyarakat banyak mengkonsumsi talas. Karena lebih banyak mengandung gizi. Bahkan Jepang memilih mengekspor beras keluar negeri.
"Contohnya di Jepang itu berasnya dijual keluar, sedangkan warganya makan talas, karena talas mengandung omega tiga dan karbohidrat tinggi, tetapi tidak menggemukan," tuturnya.