REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi demonstrasi puluhan orang yang memperjuangkan nasib mantan karyawan Metro TV, Luvina di depan kantor Partai Nasdem, Jalan RP Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, berlangsung ricuh.
Kericuhan terjadi ketika sekitar 30 orang keluar dari dalam kantor partai Nasdem dan melakukan kekerasan pada pendemo. Peralatan demonstrasi yang dibawa para pendemo dirusak.
Ketua Umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, menilai aksi demo tersebut salah tempat.
"Saya tidak mengetahui kronologisnya bagaimana, tapi saya rasa demonya salah alamat," kata Patrice Rio Capella, saat dihubungi Republika, Rabu (16/1).
Menurut Rio, tidak ada kaitannya antara aksi Luviana dengan aktifitas di Partai Nasdem. Kantor Partai Nasdem dan organisasi masyarakat Nasional Demokrat itu merupakan tempat anggota dan fungsionaris partai melakukan beragam aktifitas kepartaian.
Di gedung tersebut, tidak hanya ada satu atau dua orang saja, tetapi banyak anggota partai yang tengah melakukan berbagai kesiapan menjelang pemilu 2014.
Jika Luviana memiliki persoalan terkait tempat dia bekerja, lanjut Rio, seharusnya mantan jurnalis itu tidak mendatangi kantor Partai Nasdem. Karena Partai Nasdem tidak memiliki kaitan apa-apa dengan persoalan yang menimpa Luviana.
Luvina merupakan mantan asisten produser yang di-PHK secara sepihak oleh Surya Paloh – dan 19 orang rekan-rekannya.
Kasus Luviana mencuat awal tahun 2012 dan hingga kini tidak ada penyelesaiannya. Luviana di-PHK tanpa melakukan kesalahan. Metro TV menghentikan gaji luviana sejak Juni 2012 meskipun belum ada putusan tetap dari pengadilan terhadap PHK tersebut.