Rabu 16 Jan 2013 16:26 WIB

Jokowi Segera Putuskan Soal MRT

Rep: Esthi Maharani/ Red: Fernan Rahadi
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).
Foto: jakarta.go.id
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo enggan menunggu lama lagi untuk bisa merealisasikan pembangunan MRT. Pasalnya, proyek tersebut sudah direncanakan selama 26 tahun namun tidak pernah dijalankan.

“MRT itu jangan lama-lama, kita ingin putuskan dalam sehari-dua hari ini,” katanya usai bertemu dengan Wakil Presiden Boediono, Rabu (16/1).

Jokowi membahas persoalan transportasi Jakarta tersebut dengan Boediono. Pertemuan itu merupakan kali pertama sejak Jokowi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

Ia mengaku meminta dukungan Wapres agar rencana tersebut sampai ke sejumlah kementerian dan BUMN. Hal tersebut dilakukan untuk bisa mempercepat pembangunan sarana transportasi ibu kota.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan perkembangan proyek MRT. Terakhir, rencana pembangunan MRT yang menghubungkan dari Lebak Bulus ke Bunderan Hotel Indonesia telah diputuskan oleh Menko Perekonomian pembiayaannya yakni 49 persen dari pemprov dan 51 persen dari pemerintah pusat.

"Konsep pembiayaan ini yang kita terima dulu dan kita ingin jalur Lebak Bulus ke HI segera dimulai pembicaraan," katanya.

Ia mengatakan pemprov menginginkan agar tak hanya MRT yang digarap tetapi juga monorel agar pekerjaan yang tertunda itu bisa jalan dan bisa mengatasi kemacetan Jakarta. Ia juga menginginkan agar proyek-proyek tersebut segera diuji publik agar masyarakat bisa memberikan masukan, mengkritisi dan usulan dalam dengar pendapat publik.

"Saya mau semua transparan dan di situ nanti masyarakat akan mengetahui biaya proyek serta harga tiketnya," katanya.

Jokowi pun menjanjikan kalkulasi mengenai MRT segera diselesaikan untuk kepastian realisasi transportasi massal. Ia meminta satu malam untuk berhitung.

“Ini kita kalkulasi, beri saya waktu semalam ini untuk kalkulasi lagi. besok baru kita umumkan. Insya Allah besok,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement