Rabu 16 Jan 2013 12:48 WIB

DPRD Surabaya Awasi Lelang Proyek Trem dan Monorel

Rep: Amri Amrullah/ Red: M Irwan Ariefyanto
Monorail
Monorail

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Pembangunan proyek transportasi massal trem dan monorail yang rencananya mulai di lelang awal hingga pertengahan tahun ini, masih memiliki catatan di DPRD kota Surabaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya diminta berhati-hati menetapkan pihak pemenang lelang, yang nantinya akan menjadi pelaksana proyek transportasi massal senilai triliunan rupiah tersebut.

Ketua Komisi C bidang pembangunan DPRD Surabaya, Sachiroel Alim Anwar meminta Pemkot jangan terlalu bangga terkait banyaknya pihak swasta dan luar negeri yang tertarik dalam proses lelang proyek transportasi massal tersebut. "Yang ada seharusnya Pemkot harus lebih berhati-hati dalam menetapkan pemenang lelang," ujarnya kepada ROL, Rabu (16/1).

Kehati-hatian tersebut, tambah dia, belajar dari  beberapa proyek transportasi massal yang pernah terjadi di Jakarta. Dan berakibat pelaksana proyek tidak bisa menjalankan proyek sesuai dengan jadwal dan target yang telah ditentukan. "Berkaca pada proyek monorail di Jakarta, jangan sampai terjadi di Surabaya," imbuh pria yang biasa disapa Alim ini.

Terkait dengan beberapa pihak asing yang tertarik mengikuti lelang proyek trem dan monorail. DPRD Surabaya secara prinsip setuju demi pembangunan proyek yang lebih kompetitif. Terlebih tidak semua pelaksana proyek transportasi dalam negeri memiliki kemampuan perangkat teknologi seperti di beberapa negara maju.

Kepala Bappeko Surabaya Hendro Gunawan mengungkapkan, sesuai jadwal tahapan proyek transportasi massal trem dan monorail saat ini memang memasuki tahapan lelang. Namun ia membantah bila Pemkot tidak mengantisipasi permasalahan pemenang lelang. Hendro memastikan evaluasi pemenang lelang agar tetap memperhatikan faktor daya beli masyarakat dan kemampuan penyelesaian proyek sesuai jadwal, telah mendapat perhatian. "Kami telah menunjuk beberapa pihak perguruan tinggi yang pakar dibidangnya, untuk mengevaluasi setiap tahapan pelaksanaan proyek," ujar Hendro. I

a mencontohkan, sebelum memasuki tahapan lelang, Pemkot Surabaya perguruan tinggi seperti UI, ITB, UGM, ITS dan Unair untuk mengevaluasi proses lelang ini. Tim dari perguruan tinggi ini akan mengevaluasi secara komprehensif pelaksanaan proyek. Seperti kavling angkutan, kemampuan daya beli masyarakat, dan faktor teknis lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement