REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tingginya permukaan air Sungai Ciliwung, membuat sejumlah warga Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, yang tinggal di pinggiran sungai dekat Plaza Warung Jambu mulai mengemasi barang-barang di rumah mereka.
"Takut, was-was kalau air naik tiba-tiba kayak 2010 lalu," kata Rukaiyah (50) warga Jalan Cemai Ujung RT2/RW5, Kelurahan Bantarjati.
Rukaiyah mengatakan sejak Senin (14/1) dirinya sudah mulai mengemas barang-barang miliknya dan meletakkannya ke atas lotek atau tempat yang lebih tinggi di dalam rumahnya. Mulai dari televisi, baju dan surat-surat beharga milik Rukaiyah telah ia taruh diatas loteng yang dibangun di dalam rumahnya.
"Dua tahun lalu saya kena air bah, air nya masuk rumah sampai setinggi pinggang saya," katanya.
Hal serupa juga dilakukan oleh Mulyati (45) tetangga Rukaiyah yang juga ikut mengemasi barang-barang di rumahnya ketempat yang lebih aman.
"Air belum ada masuk, tapi jaga-jaga, kalau air masuk kita sudah siap amankan semua barang dan juga keselamatan diri," katanya.
Sedmentara ketinggian air di Bendung Katulampa hingga pukul 22.15 WIB, Selasa, masih tinggim yakni berada di level 120 cm.
Menurut Yuki, petugas informasi di Bendung Katulampa, air baru surut 10 cm, yaitu dari 130 cm pada pukul 18.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB, menjadi 120 cm.
Pihaknya masih terus memonitor ketinggian air. Apalagi hingga berita ini diturunkan, kawasan Puncak masih hujan gerimis.