Senin 14 Jan 2013 13:39 WIB

Mahasiswa dan Pedagang Blokir Rel Stasiun Pondok Cina

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hazliansyah
Sejumlah Petugas membongkar sejumlah kios pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (30/12). Meskipun proses penertiban ini sempat ricuh karena sejumlah mahasiswa mengajak berdialog namun proses penertiban tetap dilakukan gun
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Sejumlah Petugas membongkar sejumlah kios pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (30/12). Meskipun proses penertiban ini sempat ricuh karena sejumlah mahasiswa mengajak berdialog namun proses penertiban tetap dilakukan gun

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ratusan mahasiswa dan pedagang melakukan pemblokiran rel stasiun Pondok Cina, Depok dalam aksinya menuntut penghentian penggusuran kios pedagang sekitar stasiun.

Koordinator aksi UI, Eko Yudi Prasetya, mengatakan aksi ini dilakukan karena pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penggusuran secara sepihak. Mereka menuntut bertemu dengan pihak PT KAI untuk melakukan dialog.

Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini para pedagang dan mahasiswa membawa spanduk menutup lintasan kereta api. Mereka juga menutup lintasan menggunakan balok dan kayu.

Belum ada keterangan dari pihak PT KAI terkait lalu-lintas kereta api.

Sebelumnya diberitakan, penggusuran pedagang kios di Stasiun Pondok Cina, Depok, berlangsung ricuh.

Mahasiswa gabungan dari Universitas Indonesia (UI), Gunadarma, dan Bina Sarana Informatika (BSI) bentrok dengan petugas keamanan dari PT KAI, Polisi, dan juga TNI.

Menurut Diana, salah satu pedagang kios di Stasiun Pondok Cina, penggusuran dilakukan secara sepihak. Pasalnya, surat penggusuran tidak dilayangkan hari ini.

"Tidak ada surat penggusuran, kami juga barusan dari istana," kata Diana di Stasiun Pondok Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement