Ahad 13 Jan 2013 12:03 WIB

Perlahan tapi Pasti, Harga Beras di Depok Naik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
 Beras yang disalurkan Bulog kepada masyarakat.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Beras yang disalurkan Bulog kepada masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Harga beras di beberapa pasar tradisional di Depok mengalami kenaikan. Seperti di Pasar Kemirimuka, Beji, Depok, harga beras mencapai Rp 10 ribu per liter. 

Hasyim, penjual beras di Pasar Kemirimuka, mengatakan kenaikan beras memang terjadi. "Memang naik sedikit-sedikit, nggak langsung naik tajam," katanya di Pasar Kemirimuka, Ahad (13/1). 

Harga beras saat ini sudah merangkak naik hingga Rp 200-300. Beras yang semula dijual dengan harga Rp 6.800 per liter, ia jual dengan harga Rp 7.100 per liter. 

Sementara itu, untuk beras jenis pandan wangi harga merangkak hingga Rp 500 menjadi Rp 10 ribu dari Rp 9.500. Hasyim mengatakan kenaikan harga beras ini sudah terjadi sejak dua minggu yang lalu. 

Ia mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga beras. Pasalnya, pasokan dari pasar induk tetap ada dan kualitas tidak berkurang. "Naiknya dari pasar induk, tidak tahu penyebabnya," ungkapnya. 

Hasyim menambahkan, beras ketan yang semula dijual dengan harga Rp 9.500 per liter, saat ini ia jual dengan harga Rp 11.500 per liter. 

Sementara itu, Rahayu, warga Cipayung, Depok, mengeluhkan harga beras di Pasar Depok Jaya yang sudah mencapai Rp 12 ribu per liter. "Saya biasanya beli beras Rp 7 ribu, tapi ini enggak ada lagi, mahal-mahal, ada yang Rp 12 ribu malah, paling murah Rp 8.500 per liter," katanya. 

Menurutnya, beras yang masih dijual dengan harga murah mempunyai kualitas yang kurang bagus. "Saya mau cari yang Rp 7 ribu tapi warnanya kuning," kata Rahayu. 

Kepala TU BPS Kota Depok Bambang Pamungkas mengatakan kenaikan harga beras selalu terjadi saat awal tahun dan mendekati lebaran. Ia menambahkan faktor curah hujan yang cukup tinggi dapat berakibat pada gagalnya panen padi. Sehingga menyebabkan harga beras mengalami kenaikan. 

"Salah satu penyebab kenaikan harga diantaranya faktor cuaca atau curah hujan cukup tinggi dan mengakibatkan gagalnya panen padi," kata Bambang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement