REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Gempa tektonik berkekuatan 5,4 Skala Richter (SR) di Kabupaten Maluku Tengah, Minggu dinihari, sekitar pukul 02.30 WIT, tidak menimbulkan kerusakan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kifly Wakanno, dikonfirmasi, Minggu siang, mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan BPBD Maluku Tengah ternyata gempa episentrisnya di 2.79 Lintang Selatan dan 129.83 Bujur Timur tidak ada kerusakan.
BPBD Maluku Tengah berkoordinasi dengan 14 camat meliputi 173 desa dan kelurahan telah memantau dampak gempa 81 KM Timur Laut Kabupaten setempat.
Gempa di kedalaman 10 KM di bawah laut itu juga tidak berpotensi gelombang pasang (tsunami).
Hanya saja, Kifly mengingatkan warga Maluku Tengah terhadap peringatan dini BMKG soal ancaman angin kencang disertai hujan lebat, termasuk gelombang lebih dari dua meter.
"Tiga hari terakhir ini kondisi cuaca umumnya berawan dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," ujarnya.
Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.