Ahad 13 Jan 2013 09:25 WIB

Pedagang Pasar Gelar Tumpengan Rayakan Pembubaran RSBI

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Didi Purwadi
 Sejumlah orang tua/wali murid berfoto bersama usai sidang pembacaan putusan MK tentang RSBI di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (8/1).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sejumlah orang tua/wali murid berfoto bersama usai sidang pembacaan putusan MK tentang RSBI di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Ratusan warga terdiri dari pedagang pasar, penarik becak, sopir angkot, dan pelajar menggelar upacara tumpengan paska pembubaran program RSBI (Rintisan Sekolah Betaraf Internasional) oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Kabar pembubaran program RSBI oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) ternyata memberikan angin segar bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Ini seperti terjadi di Kabupaten Sukoharjo. Komunitas pedagang pasar menggelar tumpengan.

''Ini sebagai wujud syukur pembubaran RSBI,'' ujar Sukiman (45), pedagang oprokan di Pasar Sukoharjo.

Tak hanya sekedar menggelar upacara tumpengan. Massa dari kalangan 'wong cilik' itu juga membawa poster bertuliskan ungkapan syukur atas pembubaran RSBI.

Mereka bersyukur dengan pembubaran RSBI lantaran mereka menilai RSBI merupakan gudang diskriminasi bagi murid-murid dari kalangan warga miskin. ''Selain itu, sekolah RSBI rawan korupsi,'' ujar Pariyem (45), pedagang sayur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement