Jumat 11 Jan 2013 15:31 WIB

Hati-hati, Angin Kencang Hantam Bandung!

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Angin kencang
Foto: hoboken411.com
Angin kencang

REPUBLIKA.CO.ID,SOREANG--Warga Bandung resah adanya angin kencang yang terjadi satu pekan terakhir ini. Selain khawatir merusak atap rumah, warga juga khawatir pohon-pohon besar di pinggir jalan tumbang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyebutkan, adanya angin kencang perlu diwaspadai.

Salah seorang warga Bandung, Usup (43 tahun ) mengatakan, warga harus memotong ranting dan batang pohon, karena khawatir tumbang dan menimpa kendaraan. Secara swadaya masyarakat memotong dahan dengan peralatan tradisional dan manual. "Pohon-pohon lebih baik dipangkas angin sudah tiga hari ini kencang, " ujarnya kepada Republika, Jumat (11/1).

Sedangkan, salah seorang pengguna jalan di Bandung, Irlan (28 tahun) mengatakan, angin kencang cukup membuat dirinya kesulitan saat mengendarai motor. Terlebih saat melewati jalan dengan kawasan persawahan, angin terasa lebih kencang dan membuat motor goyang tertiup angin. "Takut, motornya goyang, khawatirnya jatuh," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, pembentukan badai tropis narele di Australia menyebabkan angin kencang di Indonesia. Kecepatan angin saat ini hingga mencapai 36 kilometer per jam atau 19 knot. "Padahal kalau normal hanya 12 kilometer per jam atau 8 knot. Termasuk di Kabupaten Bandung akan diterjang angin kencang," ujarnya.

Menurutnya, angin kencang juga mengancam Kabupaten Bandung. Pasalnya, pihaknya pada hari Kamis (10/1) mendapat laporan ada rumah yang rusak karena tertiup angin kencang. Akibatnya dua rumah di Desa Jatisari, Kecamatan Kutawaringin rusak, terutama di bagian atap. "Satu rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang. Sementara ini sudah ada bantuan logistik, sedangkan untuk perbaikan, sedang menunggu APBD," papar dia.

Marlan menuturkan, pihaknya mengimbau agar masyarakat waspada dan berhati-hati dengan angin kencang yang diprediksi masih terjadi hingga tiga hari mendatang. Terutama, warga yang berada di wilayah perbukitan dan pegunungan, karena angin relatif lebih kencang di daratan yang lebih tinggi. "Salah satu lokasi yang rawan adalah Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali,"katanya.

Untuk mengantisipasi, terang Marlan, pihaknya sudah menyiapkan petugas dan peralatan untuk melakukan pemangkasan pohon yang tumbang. "Kami sudah menyediakan peralatan pemotong kayu. Alat tersebut digunakan membantu jika ada pohon tumbang, sehingga bisa mempercepat evakuasi dahan dan batang tumbang,"terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement