Kamis 10 Jan 2013 22:31 WIB

Gelombang Tinggi, Nelayan Banten Selatan Diminta tidak Melaut

Nelayan mengangkat keranjang berisi ikan hasil tangkapan mereka. (ilustrasi).
Foto: Arief Priyono/Antara
Nelayan mengangkat keranjang berisi ikan hasil tangkapan mereka. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Banten, menyatakan nelayan Banten Selatan diminta tidak melaut karena gelombang di perairan itu mencapai 5,0 meter dengan tiupan angin rata-rata 25 knot.

"Kami minta nelayan Banten Selatan tidak melaut karena bisa mengancam keselamatan jiwa," kata Pengamat Unit Analis BMKG Banten Halim Perdanakusumah, saat dihubungi di Rangkasbitung, Kamis.

Ia menyebutkan selama beberapa hari ke depan cuaca di perairan Banten Selatan memburuk dan membahayakan bagi nelayan.

Diprakirakan ketinggian gelombang berkisar 3,0 sampai 5,0 meter dengan kecepatan angin rata-rata 25 knot atau 50 kilometer perjam.

Tiupan angin bergerak dari arah barat dengan jarak pandang berkisar empat sampai tujuh kilometer. Sedangkan, kata dia, gelombang bergerak dari arah barat.

Karena itu, kata dia, pihaknya telah menyampaikan informasi cuaca buruk yang terjadi di perairan Banten Selatan kepada BPBD, Kesyahbandara, Polairud, dan tempat pelelangan ikan (TPI).

Sementara tinggi gelombang laut di perairan Banten Utara antara 1,5 sampai 2,5 meter, dengan jarak pandang empat sampai tujuh kilometer.

Tiupan angin berkecepatan 50 kilometer per jam atau dan bergerak dari arah barat.

Dengan begitu, kata dia, nelayan di pesisir Pantai Merak, Pulorida, Cigading, Bojonegoro, dan Anyer diminta waspada karena bisa berbahaya bagi perahu kecil dan kapal tongkang.

"Kami berharap nelayan perairan Banten Selatan dan Banten Utara tidak melaut karena cuaca memburuk," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement