Kamis 10 Jan 2013 17:01 WIB

'Kematian Itik, Negatif Flu Burung'

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Chairul Akhmad
Karyana (45) memberi pakan bebek di sebuah peternakan bebek pedaging di desa Terusan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (8/1).
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Karyana (45) memberi pakan bebek di sebuah peternakan bebek pedaging di desa Terusan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Seperti dugaan semula, kematian itik secara massal di sentra unggas Kecamatan Banyudono, dan Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, baru-baru ini, bukan karena serangan Flu Burung atau Virus Avian Influensa.

Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinakan) Pemkab Boyolali, menyatakan kematian itik akibat penyakit /tetelo/.
Kepastian ini berdasarkan hasil uji Laboratorium Veteriner Yogyakarta. ''Hasil tersebut sama dengan hasil Rapid Test  dilakukan petugas Disnakan Kabupaten Boyolali,'' tutur Dwi Priyatmoko, Kadisnakan Pemkab Boyolali,Kamis (10/1).
 
''Hasilnya negatif. Kematian itik bukan disebabkan vius Flu Burung. Tapi, disebabkan penyakit /tetelo/,'' tambah Dwi.  Jadi, peternak tidak perlu khawatir lagi akan serangan penyakit Flu Buurung. Tapi, tetap harus waspada terhadap beragam penyakit menular hewan ternak warga.
 
Sementara untuk mengantisipasi merebaknya Flu Burung, pihak Disnakan akan melakukan vaksinasi terhadap unggas. Baik itu ternak itik dan ayam. Vaksinasi akan dilakukan di lima kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Banyudono, Kecamatan Sawit, Kecamatan Teras, Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Ampel.
Vaksin akan dilakukan pertengahan bulan ini. Disnakan juga akan menyiapkan petugas khusus untuk melakukan vaksinasi unggas di lima kecamatan tersebut.
 
Sebelumnya, ratusan itik mati mendadak. Kematian mendadak itik ini ada dugaan sementara disebabkan terkena flu burung. Kondisi ini mengakibatkan harga itik menurun drastis, terutama anakan. Sejumlah peternak juga enggan untuk memelihara itik dalam jumlah besar karena khawatir akan mati.
 
Sekadar diketahui, Disnakan Kabupaten Boyolali jauh hari menyebut kematian massal ternak unggas itik bukan karena virus Flu Burung. Hasil rapid tes yang dilakukan sejumlah bebek yang mati di wilayah Kecamatan Banyudono, dan Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali menunjukkan negatif Flu Burung atau Avian Influensa
 
Namun, karena kurang yakin, Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Boyolali mengirimkan sampel ke Laboratorium Veteriner Yogyakarta. Hasil test baru akan diketahui sebulan berikutnya. Dan, hasilnya sama, serangan terhadap itik bukan karena virus Flu Burung.
 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement