REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN--Puluhan rumah warga di Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang porakporanda setelah dihantam angin puting beliung, pada Rabu (9/1).
Akibatnya, 57 rumah warga di dua dusun mengalami kerusakan. Dua diantaranya rusak parah akibat sebagian atap gentingnya hancur dan kuda-kuda atapnya patah. Angin puting beliung yang menghantam wilayah Desa Candigaron pada Rabu, (9/1) terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu, cuaca di hampir sebagian besar wilayah desa tengah gerimis dan mendung tebal. Namun tiba- tiba saja angin bertiup sangat kencang. “Tidak lama, paling hanya sekitar satu menit, namun dampaknya sangat luar biasa,” ungkap Dahri (40 tahun ), warga dusun Bodean, Kamis (10/1).
Bersamaan dengan tiupan angin ini, Dahri melihat genting dan asbes atap rumahnya beterbangan, dan menimbulkan suara keras saat jatuh ke tanah. Saat ia mencoba melihat apa yang terjadi, ternyata para tetangganya juga berhamburan ke luar rumah. “Genting mereka juga porak poranda dihempas angin,”katanya.
Parwidi (65 tahun), warga dusun Bodena mengetahui peristiwa itu terjadi ketika baru masuk rumah seusai meladang. Akibat hempasan angin, beberapa genting atap rumahnya jatuh ke dalam rumah. Tak beberapa lama terdengar suara kayu patah yang ternyata berasal dari kuda-kuda atapnya yang patah.
Ia mengaku sebagian besar genting atap rumahnya kabur dan kini sudah dikosongkan. Karena kondisinya yang sangat membahayakan. “Di wilayah RT kami sedikitnya ada sembilan rumah yang rusak akibat angin ini. Termasuk beberapa antena parabola juga ikut rusak akibat ikut diterbangkan angin,” jelas Parwidi.
Berdasarklan pantauan di lapangan, Kamis, sebagian warga yang rumahnya rusak masih melakukan perbaikan. Mereka dibantu belasan TNI anggota Koramil Sumowono serta puluhan SAR Bumi Serasi.
Bupati Semarang, H Mundjirin yang meninjau lokasi menyampaikan rumah warga yang rusak akibat puting beliung akan dibantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang. Untuk menangani masalah ini, terdapat alokasi anggaran melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Nanti akan diback up dari dana tak terduga yang masih ada sebesar 2,5 miliar. Pendataan kerusakan dan uang tersebut akan segera di serahkan paling cepat dua hari ke depan,” ujar Mundjirin.