Kamis 10 Jan 2013 11:20 WIB

Garuda tak Tahu Ada Penumpang Bawa Sabu-sabu

Garuda Indonesia
Foto: wichdan hidayat
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Pihak Garuda Indonesia di Pekanbaru mengaku tidak tahu jika seorang calon penumpang maskapai tersebut yang bernama Hardi mencoba membawa narkoba jenis sabu seberat 20 gram ke Jakarta.

"Kami sama sekali tidak tahu dan baru diberitahu oleh petugas seusai kejadian penangkapan di terminal domestik Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru," ujar District Manager Garuda Indonesia Pekanbaru Irawan di Pekanbaru, Kamis.

Sehari sebelumnya, petugas keamanan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menangkap seorang calon penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 0177 dan

diserahkan ke pihak kepolisian setempat.

Irawan mengatakan, pihaknya tidak diberitahu karena calon penumpang Garuda itu merupakan target pihak keamanan karena diduga terlibat dengan jaringan narkotika internasional.

Dia sempat lolos dari pemeriksaan pertama yang dilakukan aparat keamanan menggunakan sinar x dan detonator, karena pada pemeriksaan tersebut lebih difokuskan untuk memeriksa barang bawaan penumpang atau bagasi dari alat yang berbahaya serta narkotika.

Namun dipemeriksaan kedua yang menggunakan peralatan yang sama dan lebih difokuskan untuk memeriksa bawaan dan diri penumpang, pihak keamanan mendapati yang bersangkutan membawa sabu.

"Meski yang bersangkutan sudah melakukan 'check-in', kami tetap bisa mengeluarkan dia dari sistem penumpang Garuda," ujarnya.

Operation Service Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Hasturman Yunus mengatakan bahwa Hardi ketahuan membawa sabu sekitar pukul 15.05 WIB saat dilakukan pemeriksaan penumpang di titik pemeriksaan keamanan kedua bandara.

"Saat itu petugas memeriksa dan menemukan dua bungkus kecil diselipkan di celana bagian depan sebelah kiri, sehingga langsung diamankan oleh petugas ke pos keamanan bandara," katanya.

Kepada wartawan pria yang berasal dari Bagan Siapi-api, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, yang sekarang berdomisili di Penjaringan, Jakarta Utara mengaku sebagai mitra kepolisian yang sedang bertugas untuk membongkar sindikat sabu internasional.

"Coba telepon pimpinan saya di Polda Metro Jaya," kata Hardi kepada petugas sambil menunjukan kartu Tanda Mitra Polri.

Petugas tidak mempercayai keterangan itu dan langsung menggelandangnya ke pos keamanan bandara untuk diserahkan kepada pihak berwajib Polsek Bukit Raya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement