Kamis 10 Jan 2013 07:09 WIB

Uang Setoran Kurang, Kepala Imigrasi Pekanbaru Aniaya Calo Paspor

Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Yondri Koto, seorang calo paspor di Pekanbaru mengadukan Kepala Kantor Imigrasi Pekanbaru Amran Haris ke Polisi dengan tuduhan melakukan pemukulan dan penganiayaan.

"Saya dipukul Amran hingga dua gigi bawah tanggal karena gara-gara uang setoran kurang," kata Koto kepada wartawan usai melapor ke Mapolresta Pekanbaru, Rabu (9/1) malam.

Berkas laporan Koto sudah masuk ke Mapolresta dengan nomor STPL/35/I/2013/SPKT Polresta. Dalam laporannya, Koto diduga telah menerima tindak penganiayaan oleh terlapor, Amran Haris.

Menurut dia, pemukulan oleh Amran terjadi pada Jumat (4/1) sekitar pukul 17.00 WIB. Kejadian itu berlangsung di dalam ruang kerja Kepala Kantor Imigrasi di Jalan Teratai, Pekanbaru.

Ia mengatakan menyetor uang sebesar Rp 200 ribu untuk tiap paspor yang diurusnya, plus setoran wajib sebesar Rp 255 ribu tiap paspornya. Ia mengatakan, pada saat itu uang setoran yang seharusnya Rp 9,5 juta ternyata kurang, karena ia hanya mampu membayar Rp7,5 juta. Ia beralasan, kekurangan Rp 2 juta tersebut telah dipakai untuk biaya rumah sakit istrinya yang sakit.

"Paspor yang saya ajukan tidak di-acc (ditolak)," katanya.

Ia mengaku mengetahui penolakan permohonan paspor dari anak buah Amran. Menurut dia, Amran marah-marah dan menolak menandatangi permohonan pembuatan paspor karena uang setoran kurang.

Ketia ia menemui Amran di ruang kerja, sang kepala langsung mencak-mencak. Amran kemudian memukul Koto sambil memerintahkan agar mencari uang yang kurang tersebut.

"Dipukul hanya sekali, tapi kalau tidak dicegah oleh tiga orang pegawai imigrasi, bisa tambah parah saya," ujarnya.

Ia mengakui bahwa Amran sudah meminta maaf atas insiden itu. Namun, ia mengatakan tidak bisa dimaafkan penganiayaan terhadapnya dan melaporkan insiden ituu ke polisi.

"Proses hukum kepada Amran harus dilanjutkan. Saya tidak akan berdamai," tegas Koto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement