REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sebanyak 51 rumah di Kabupaten Lebak, Banten, diterjang longsor setelah diguyur hujan deras sejak Selasa (8/1) hingga Rabu (9/1) sore.
"Kami saat ini menerima laporan dari petugas dan relawan di lapangan sebanyak 15 rumah diterjang longsor," kata Petugas Pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febi Rejeki di Rangkasbitung, Rabu.
Hingga saat ini, jumlah sementara kerusakan akibat bencana longsor tercatat 51 rumah dengan kategori 31 rusak total, 10 rusak berat, dan 15 rusak sedang.
Warga yang rumahnya terkena longsoran tersebar di Kecamatan Cibadak, Panggarangan, Cibeber, dan Lebak Gedong.
Masyarakat yang tertimpa bencana longsor karena mereka tinggal di daerah perbukitan, pegunungan, dan bantaran sungai. Ia mengimbau masyarakat waspada terhadap bencana alam tersebut, terlebih curah hujan mulai meningkat.
Selama dua hari terakhir, hujan terus menerus mengakibatkan ribuan rumah warga terendam banjir, sedangkan dua warga tewas."Kami minta warga tetap selalu waspada menghadapi bencana alam itu," katanya.
Saat ini, wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah langganan longsor karena topografi perbukitan dan pegunungan. Biasanya, kata dia, daerah itu jika hujan deras terus menerus dipastikan terjadi tanah longsor.
"Kami minta warga korban longsoran agar tidak menempati lokasi rawan bencana alam itu," katanya.
Camat Panggarangan Uus Sutisna mengatakan bahwa sebagian besar wilayah setempat rawan longsor karena banyak perbukitan. Namun, pihaknya beruntung bencana longsor itu tidak menimbulkan korban jiwa, karena sebelumnya mereka sudah mengungsi ke tempat yang aman.
"Kami sudah mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor agar meninggalkan untuk menghindari korban jiwa," katanya.