Rabu 09 Jan 2013 14:56 WIB

Musim Hujan, Surabaya Utara Rentan Diare dan Ispa

Rep: Amri Amrullah/ Red: Didi Purwadi
Pemukiman kumuh warga miskin
Foto: Pandega/Republika
Pemukiman kumuh warga miskin

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Memasuki musim penghujan di awal Desember 2012 hingga awal tahun 2013, beberapa jenis penyakit mulai mewabah di masyarakat. Penyakit seperti diare dan infeksi pernapasan akut (ispa) mulai menyerang sebagian warga di wilayah Surabaya Utara selama musim penghujan kali ini.

Peningkatan jumlah penderita diare dan ispa tersebut terlihat dengan banyaknya pasien yang berobat di beberapa puskesmas kelurahan di Surabaya Utara. Di Puskesmas Bulak Banteng misalnya, hampir setiap hari Puskemas ini melayani 25 orang pasien ispa dan belasan pasien diare.

Hal senada yang terjadi di Puskesmas Tanah Kali Kedinding. Setiap harinya belasan pasien diare dan ispa memenuhi ruang tunggu pasien di Puskesmas tersebut. Bahkan, di Puskesmas Kenjeran terjadi peningkatan pasien diare dan ispa hampir dua kali lipat dibanding bulan November 2012.

Dr. Sari Dwi Jayanti, dokter umum jaga di Puskesmas Kenjeran, mengatakan peningkatan warga yang mengalami diare dan ispa memang cenderung meningkat selama musim penghujan. "Diare dan ispa kali untuk Desember kemarin memang cukup meningkat tajam," ujarnya kepada Republika, Rabu (9/1).

Sari menjelaskan kondisi perubahan cuaca yang ekstrim serta lingkungan pemukiman yang kumuh dan lembab dan padat di Surabaya Utara membuat ispa berkembang. Ditambah dengan kondisi air konsumsi yang tidak bersih dan genangan banjir, membuat diare pun mulai menyebar di sekitar warga.

Data dari Puskesmas Kenjeran saja, sejak Desember 2012 hampir 30 pasien penderita ispa dan 20 pasien penderita diare berobat ke Puskesmas ini setiap hari. Di Desember 2012 lalu, setidaknya ada 1172 dan 523 pasien diare yang telah berobat di Puskesmas ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement