Selasa 08 Jan 2013 19:01 WIB

Ribuan Buruh Alih Daya Pertamina Ancam Mogok Kerja

 Sejumlah buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) membawa poster saat berlangsung unjuk rasa mendukung aksi mogok kerja nasional, di Semarang, Jateng, Rabu (3/10).
Foto: R. Rekotomo/Antara
Sejumlah buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) membawa poster saat berlangsung unjuk rasa mendukung aksi mogok kerja nasional, di Semarang, Jateng, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP--Ribuan buruh alih daya (outsourcing) Pertamina Refinery Unit IV Cilacap mengancam mogok kerja pada Rabu (9/1) jika manajemen tidak memenuhi tuntutan mereka.

"Kami menuntut penghapusan sistem kerja 'outsourcing' karena merugikan pekerja serta pemberian upah layak. Kalau sampai pukul 00.00 WIB manajemen tidak memberikan keputusan, kami akan mogok kerja pada Rabu," kata Wakil Bidang Advokasi dan Monitoring Federasi Serikat Buruh Migas Cilacap (FSBMC) Paryono kepada wartawan, di Cilacap, Selasa.

Menurut dia, aksi mogok kerja ini merupakan bentuk ketidakpuasan kaum buruh kepada manajemen yang tidak menanggapi tuntutan mereka.

Ia mengatakan, sistem kerja alih daya sangat merugikan kaum buruh karena mengabaikan masa kerja.

"Aksi mogok kami awali dengan konvoi berkendaraan mulai pukul 07.00 WIB dengan mengambil start di Lapangan Kompleks Pertamina Donan menuju Pintu 2 dan Pintu 3 Pertamina, Jalan Juanda, Rumah Sakit Pertamina Cilacap, Jalan Kalimantan, Jalan

Sutomo, Alun-alun Cilacap, dan finish di DPRD Cilacap," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan, tidak semua buruh ikut dalam aksi mogok kerja tersebut. "Namun dipastikan, ribuan buruh ikut aksi mogok kerja yang kami gelar Rabu pagi," katanya.

Sebelumnya, ribuan buruh yang tergabung dalam FSBMC menggelar unjuk rasa pada 20 November 2012 di Gedung DPRD Cilacap guna menuntut penghapusan sistem kerja alih daya dan pemberian upah layak.

Dalam audiensi yang dijembatani DPRD Cilacap, manajemen Pertamina RU IV Cilacap menyatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan kebijakan pusat.

Kendati demikian, manajemen berjanji akan menyampaikan aspirasi FSBMC ke Pertamina Pusat di Jakarta.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement