Senin 07 Jan 2013 23:08 WIB

Akhir Januari, SBY Keluarkan Inpres Soal Keamanan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Chairul Akhmad
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memimpin rapat kabinet.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memimpin rapat kabinet.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Akhir Januari 2013 ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji akan mengeluarkan instruksi presiden (Inpres) yang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan dalam negeri.

Menurutnya, inpres ini penting terlebih lagi sektor keamanan dan keadaan sosial pada 2012 dinilainya kurang menggembirakan.

Hal tersebut disampaikannya dalam rapat kabinet terbatas dengan agenda meningkatkan intensitas pemeliharaan keamanan dalam negeri di tahun 2013.

“Pada 28 Januari ini saya akan mengeluarkan instruksi berkaitan dengan apa yang kita bahas ini (bidang politik, hukum, dan keamanan) menjadi Inpres dan saya ingin untuk dijalankan sepanjang 2013 di seluruh wilayah Indonesia. Kita persiapkan dengan baik dan kita laksanakan dengan baik pula,” katanya di Istana Bogor, Senin (7/1).

Presiden SBY mengatakan untuk Inpres tersebut akan ditetapkan sasaran dan ukuran keberhasilannya. Termasuk pihak yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas yang diserahkan. “Dengan demikian, tanggung jawab menjadi jelas.”

Menurutnya, selama 2012, keamanan dan ketertiban masih menjadi sorotan publik. Ia menilai masih banyak eskalasi dari gangguan keamanan, aksi kekerasan, konflik komunal, hingga benturan horizontal.

Masyarakat juga sering beranggapan negara melakukan pembiaran, keterlambatan penanganan, dan ketidaktuntasan dalam menyelesaikan gangguan keamanan.

“Saya sungguh ingin jajaran pemerintah yang bertugas dan bertanggung jawab mengelola keadaan sosial hukum dan keamanan menjalankan tugasnya dengan benar, efektif dan berhasil,” kata Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement