Senin 07 Jan 2013 23:30 WIB

Ratusan Desa di Magelang Rawan Bencana Longsor

Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Sekitar 375 desa tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, rawan tanah longsor pada musim hujan.

Kepala Seksi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Mulyanto, di Magelang, Senin, menyebutkan sejumlah kecamatan tersebut, yakni Borobudur, Salaman, Kaliangkrik, Kajoran, Tempuran, Windusari, Bandongan, Pakis, dan Ngablak.

"Data tersebut merupakan hasil survei dan pendataan langsung di lokasi di kawasan Pegunungan Menoreh, Sumbing, dan Merbabu," katanya.

Ia mengatakan tingkat kerawanan tinggi pada 2012 di wilayah Kecamatan Kajoran, Salaman, dan Borobudur. Di wilayah tersebut, kontur tanah labil sehingga mudah terjadi longsor.

Berdasarkan survei lokasi, katanya, beberapa warga banyak tinggal di wilayah perbukitan yang rawan longsor. Ia mengatakan kearifan lokal masih kental membuat warga betah untuk hidup di bawah perbukitan.

"Sejauh ini memang tidak ada relokasi," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tetap waspada pada musim hujan seperti saat ini. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi atau selama tiga jam berturut-turut, warga harus bersiap-siap meninggalkan tempat tinggalnya menuju lokasi yang aman.

Selain melakukan deteksi dini terhadap bencana, katanya, juga dilakukan dengan pemasangan alat "Early Warning System" (EWS) di beberapa lokasi, seperti di Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Salam Kanci (Bandongan), Genito (Windusari), dan Bale Agung (Grabag).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement