Ahad 06 Jan 2013 16:25 WIB

Pascalongsor, Warga Nagrak Sukabumi Masih Trauma

Rep: Riga/ Red: Dewi Mardiani
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa longsor yang menyebabkan dua orang warga Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi tewas masih menyisakan trauma. Pasalnya, sebagian warga masih merasakan adanya pergerakan tanah yang bisa mengancam keselamatan warga.

Longsor menimbun sebuah rumah di Kampung Nyelempet RT 05 RW 11, Desa Girijaya pada Jumat (4/1) petang. Dampaknya, empat orang penghuni rumah tertimbun longsor dan dua diantaranya meninggal dunia yakni Yuyun (55 tahun) dan Rizki Maulana ( 5 bulan)‘’Warga masih trauma dan ingin pindah ke tempat yang lebih aman,’’ ujar Deden (40 tahun), salah seorang warga Desa Girijaya.

Hal ini terpaksa diambil karena khawatir permukiman warga kembali terkena longsoran tanah. Diterangkan Deden, sebagian permukiman warga tepat berada di bawah tebing yang rawan longsor. Terlebih, curah hujan yang tinggi semakin memperbesar terjadinya longsor.

Salah seorang korban longsor yang selamat, Parmin (60 tahun) mengungkapkan, bencana longsor terjadi secara tiba-tiba. ‘’Saya juga tertimbun longsor, tapi masih bisa diselamatkan,’’ imbuh dia. Namun, istrinya Yuyun dan cucunya Rizki tidak bisa terselamatkan dalam kejadian itu.

Pada saat longsor menerjang, terang Parmin, semua anggota keluarga tengah berada di dalam rumah. Sehingga semua anggota keluarga tidak bisa menyelamatkan diri ketika longsor terjadi.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, mengatakan, pemkab akan membantu upaya rehabilitasi rumah warga yang rusak tertimbun longsor. BPBD juga masih membahas solusi untuk merelokasi rumah warga ke tempat yang lebih aman. ‘’Santunan untuk korban bencana sudah disalurkan,’’ terang Usman.

Sementara dana untuk perbaikan rumah akan diberikan dalam waktu dekat ini.Diakui Usman, tingginya curah hujan akhir-akhir ini menyebabkan potensi bencana longsor membesar. Pasalnya, semua kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang berjumlah 47 kecamatan rawan bencana longsor maupun pergerakan tanah. Oleh karenanya, BPBD meminta warga masyarakat terutama di daerah yang sangat rawan terkena bencana agar lebih waspada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement