Ahad 06 Jan 2013 14:50 WIB

Ribuan Ternak Itik Mati Mendadak

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dewi Mardiani
Peternakan Itik (ilustrasi)
Foto: BEBEKPEKING.COM
Peternakan Itik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ribuan itik milik sejumlah peternak di Desa Arahan Kidul, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mati mendadak. Para peternak menduga, kematian itik-itik milik mereka itu akibat serangan penyakit flu burung.

''Kematian itik ini terjadi secara massal dan mendadak sejak Jumat (4/1) kemarin,'' ujar seorang peternak, Sodikin, Ahad (6/1).

Sodikin menyebutkan, itik-itiknya sebelumnya dalam kondisi sehat. Namun  pada Jumat (4/1) hingga Sabtu sore (5/1), itik-itik tersebut tiba-tiba menggelepar dan langsung mati.

Sodikin menyebutkan, semula memiliki 700 ekor itik. Namun kini, itik miliknya hanya tinggal 500 ekor. Itu berarti, dalam waktu dua hari, itiknya yang mati berjumlah 200 ekor. ''Saya menduga itik-itik ini mati akibat flu burung yang sekarang sedang marak di berbagai daerah,'' kata Sodikin.

Sodikin menyebutkan, selain menimpa itiknya, kondisi serupa juga dialami itik-itik milik peternak lain di desanya. Dia memperkirakan, total itik yang mati mendadak milik sejumlah peternak di desanya tak kurang dari 2.700 ekor. ''Kerugian yang kami alami sekitar Rp 27 juta,'' tutur Sodikin.

Kepala Seksi Pemeriksa Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, drh Dian Daju, saat dikonfirmasi, mengaku belum menerima informasi mengenai hal itu. Dia menyatakan, akan segera meluncur ke lokasi setelah mengetahui informasi tersebut. ''Kami minta masyarakat segera melapor jika ada unggas yang mati,'' kata Dian.

Dian menyatakan, untuk memastikan penyebab kematian itik-itik itu, pihaknya harus memeriksanya terlebih dulu. Jika memang positif, maka pihaknya akan langsung melakukan proses desinfeksi dan biosecurity. ''Kami juga akan melakukan penanganan terhadap itik-itik yang masih hidup supaya tidak tertular,'' tegas Dian.

Seperti diketahui, kematian itik akibat flu burung melanda Kabupaten Indramayu pada awal Desember 2012. Saat itu, sebanyak 1.100 ekor itik milik delapan orang peternak di Desa Pagedangan dan Desa Cangko, Kecamatan Tukdana, mati mendadak.

Berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan petugas Dispertan Kabupaten Indramayu, itik-itik itu positif mati akibat terserang flu burung. Hasil tes itu diperkuat dengan pemeriksaan sampel yang dilakukan di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Kabupaten Subang. Unggas yang mati juga terjadi pada ternak ayam di Indramayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement