Kamis 03 Jan 2013 22:23 WIB

Buah Manggis Lebak Jadi Primadona di Eropa

Manggis
Manggis

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Buah manggis (Garcinia mangostana) asal Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, ternyata jadi primadona di pasar Eropa. Peluang bisnis pun terbuka lebar bagi petani buah manggis di daerah itu lantaran permintaan yang besar.

"Saat ini buah manggis Lebak dipasok ke pasar Eropa, seperti Belanda, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris, melalui perusahaan di Jakarta," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Dede Supriatna di Rangkasbitung, Kamis (3/1).

Saat ini, kat Dede, permintaan manggis untuk pasar Eropa meningkat, karena rasa buah ini sangat cocok dengan iklim di sana. Oleh karena itu, setiap musim panen Januari-Maret banyak buah manggis diekspor ke berbagai negara di Eropa.

"Saya kira manggis Lebak memiliki keunggulan dibanding dari Thailand, Filipina dan Vietnam," ujar Dede. Kelebihan manggis Kabupaten Lebak rasanya manis sedikit asem dengan warna kulit ungu, dan berat antara 120 sampai 150 gram per buah.

Di Kabupaten Lebak terdapat dua sentra manggis, yakni di Kecamatan Cipanas dan Lebak Gedong. Kedua kecamatan tersebut dipilih menjadi sentra karena pada tahun 1994-1995 dapat pengembangan manggis melalui program pertanian rakyat terpadu (P2RT).

P2RT adalah program bantuan Kementerian Pertanian untuk pengembangan tanaman manggis di Indonesia. Jika musim panen manggis, ujar Dede, di sini mencapai ribuan ton sampai membanjiri pasar lokal maupun mancanegara.

Untuk pasar Eropa, buah manggis didistribusikan dalam bentuk utuh, lengkap dengan cangkangnya. Selama ini, permintaan buah manggis di negara Eropa sangat tinggi untuk dikonsumsi sebagai buah segar.

Selain itu, cangkangnya dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik dan vitamin serta bahan pewarna makanan. Bahkan, bahan dasar pewarna pada makanan yang menggunakan kulit manggis hingga kini tidak mengandung racun, seperti halnya yang biasa ditimbulkan bahan pewarna sintetis.

Salah seorang petani manggis Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Suryadi mengaku dirinya setiap panen memasok ke Pasar Eropa melalui perusahaan dari Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement