Kamis 03 Jan 2013 16:20 WIB

Muhammadiyah Tolak Kenaikan TDL

Rep: yulianingsih/ Red: Taufik Rachman
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menolak dengan tegas rencana pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada 2013 ini. Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, kenaikan TDL akan membawa efek domino yang luar biasa.

"Efek dominonya besar dan masyarakat yang dirugikan, kita menolak dan kita sarankan untuk dipertimbangkan kembali," tandasnya di kantor PP Muhammadiyah, Kamis (3/1).

Menurutnya, meski beban pemerintah berat terkait keuangan namun menaikkan TDL bukan jalan terbaik. Diakuinya, kekayaan sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah. Jika pemerintah bisa mengelola dengan baik maka hal itu tak perlu.

"Kalau harga BBM mengacu pada Singapura dan New York maka harganya akan tinggi. Solusi kembali ke amanat UUD. Sehingga kita usulkan judicial review terhadap UU terkait SDA untuk dikuasai dan dikelola untuk sebesar- besar kekuasaan rakyat," tegasnya.

Menurutnya, kekayaan SDA Indonesia baik terutama Migas, Minerba dan Emas mencapai Rp 3.500 Trilyun. "Jika kita mampu mengelola 10 persennya saja akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement