Kamis 03 Jan 2013 15:35 WIB

Kelas Menengah Tentukan Pembangunan Jenis Transportasi

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono
Foto: Antara
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono mengatakan, pembangunan jenis transportasi yang akan dilakukan di berbagai daerah di Indonesia akan ditentukan oleh jenis layanan yang akan digunakan oleh kelas menengah.

"Potensi pertumbuhan kelas menengah di Indonesia luar biasa. Kelas menengah ini yang akan menjadi 'driver' (pendorong) dan penentu dari layanan jenis infrastruktur transportasi apa yang akan dibangun," kata Bambang Susantono dalam acara 'Outlook 2013 Transportasi Indonesia' di Jakarta, Kamis (3/1).

Bambang mengemukakan, jumlah penumpang yang menaiki moda transportasi angkutan udara di Indonesia pada 2012 sangat pesat pertumbuhannya sehingga banyak bandara yang kapasitas tampungnya menjadi tertinggal.

Untuk itu, ujar dia, berbagai bandara akan segera dibangun di berbagai daerah di Indonesia antara lain di Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Denpasar, dan di Semarang yang kini sedang dilakukan kajian untuk pembangunan bandara baru. "Ujungnya kami akan melakukan antisipasi terhadap permintaan yang semakin besar dari kelas menengah," katanya.

Ia mengungkapkan, untuk 2013 akan mulai dioperasikan sebanyak 12 bandara baru sedangkan pada tahun mendatang akan sekitar tujuh bandara. Ia juga menuturkan, pada tahun ini juga diperkirakan akan terdapat sebanyak 168 rute baru moda angkutan udara yang sebagian merupakan jalur perintis di sejumlah kawasan perbatasan.

Sebelumnya, Wamenhub mengemukakan bahwa dibutuhkan dana 202 miliar dolar AS untuk memenuhi program transportasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Dari sekitar 202 miliar dolar AS yang dibutuhkan dalam program MP3EI, pemerintah pada tahun 2013 nanti baru merencanakan anggaran sebesar 20 miliar dolar AS untuk infrastuktur sektor transportasi dan energi," kata Bambang Susantono.

Wamenhub memaparkan, dari jumlah yang dibutuhkan tersebut, sekitar 35 persen investasi diharapkan datang dari sektor swasta. Ia memaparkan, agar investor asing berminat untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi, pemerintah telah berkomitmen untuk membuka peluang bagi investor asing dan swasta untuk berpartisipasi dalam mengembangkan infrastruktur transportasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement