Kamis 03 Jan 2013 10:21 WIB

Pedagang dan Mahasiswa Tolak Penggusuran Kios Stasiun

Suasana di Stasiun Depok Baru, Kota Depok, Jawa Barat.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Suasana di Stasiun Depok Baru, Kota Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Puluhan pedagang dan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak penggusuran kios-kios di Stasiun Pondok Cina Depok, Jawa Barat.

"Saya bingung harus berdagang di mana lagi," keluh seorang pedagang koran, Fauzi, di Stasiun Pondok Cina, di sela-sela aksi unjuk rasa, di Depok, Kamis.

Dalam aksi tersebut mereka membentangkan spanduk yang bertuliskan "Paguyuban Pedagang Tolak Penggusuran Kios-Kios Pedagang Stasiun Pondok Cina. Ayo Kita Berunding".

Para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa berasal dari Universitas Indonesia (UI), Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), STT Nurul Fikri, Universitas Islam Negeri (UIN)

Fauzi mengatakan pihak PT KAI tidak memberikan solusi atas penggusuran tersebut. "Seharusnya ada relokasi ataupun pemberian pekerjaan lain," harap Fauzi yang telah berdagang selama 12 tahun.

Hal senada dikatakan oleh pedagang buku, Diana. Ia berharap pihak PT KAI memberikan solusi atas penggusuran kiosnya.

"Berilah kami solusi agar bisa mencari nafkah di tempat lainnya," katanya.

Ia mengakui sudah menerima surat edaran dari PT KAI agar segera mengosongkan dan menggusur kiosnya pada 28 Desember 2012 dan harus kosong pada 3 Januari 2013..

"Kami menolak digusur tanpa solusi," ujar Diana yang telah berjualan buku selama 12 tahun.

Ia menjelaskan kontrak kios senilai RP4,6 juta per kios selama satu tahun tersebut masih berlaku hingga November 2013.

Menurut dia kios berupa bangunan buku tersebut telah dibeli seharga Rp50 juta pada 2010.

"Seharusnya ada ganti rugi sebagai solusi," harapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement