REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) mendesak pemerintah menunjukan optimisme kepada rakyat dalam bekerja di 2013. Segala pernyataan bernada keluhan harus dihentikan.
"PDIP mendorong dan mendesak pemerintah menunjukan sikap optimis dan menghentikan pernyataan yang bernada keluhan," kata Sekretaris Jenderal PDIP, Tjahjo Kumolo dalam "Catatan Konsolidasi Politik Pembangunan dan Partai Politik tahun 2013 Menuju Perubahan 2014" yang diterima ROL, Selasa (2/2).
Dikatakannya, tahun 2013 harus menjadi tahun kerja untuk rakyat. Sudah saatnya pemerintah menunjukan keberpihakan kepada rakyat dalam setiap kebijakan pembangunan. Hal ini penting agar wibawa pemerintah kembali pulih sehingga rakyat mau mendukung keputusan-keputusan yang diterapkan pemerintah.
"Persoalan pemerataan pembangunan, kemiskinan, pengangguran, pembangunan infrastruktur, harus jadi prioritas pengambilan keputusan politik pemerintah pusat dan daerah," ujarnya.
Dua periode pemerintahan berdiri di garis oposisi, PDIP menilai pemerintah belum serius menempatkan rakyat di titik epicentrum pembangunan. Padahal, kata dia, kekuasaan yang mereka dapat hari ini merupakan mandat sekaligus amanat dari rakyat.
Karena itu, PDIP mendesak APBN 2013 bisa dialokasikan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. "Sebagai partai politik PDI Perjuangan menyadari dewasa ini rakyat kecil masih sering menjadi korban yang tidak adil," ujar Tjahjo.
Demokrasi tanpa kejujuran adalah nol besar. Dalam konteks ini, lanjutnya, PDIP berharap proses demokrasi yang terwujud lewat penyelenggaraan Pemilu 2014 bisa berlangsung jujur dan adil. KPU sebagai penyelenggara Pemilu mesti bersikap independen.