Selasa 01 Jan 2013 16:14 WIB

HIV/AIDS di Jabar Gambarkan Fenomena Gunung Es

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
Peduli HIV/AIDS
Foto: Antara
Peduli HIV/AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus HIV/AIDS di Jawa Barat (Jabar) fenomenanya seperti gunung es. Puncaknya saja yang terlihat, padahal yang tidak terlihat lebih banyak lagi.

Berdasarkan estimasi Depkes RI pada 2009, jumlah rawan tertular HIV/AIDS di Jabar mencapai 23.413 orang. Namun, hingga akhir 2012 kasus HIV/AIDS yang tercatat di Jabar baru 7.375 kasus. ‘’Angkanya HIV/AIDS memang akan terus meningkat, tidak akan pernah menurun,’’ ujar Sekretaris Harian KPA Provinsi Jabar, Pantjawidi Djuharnoko, Selasa (1/1).

Pantjawidi menjelaskan, semakin banyak kasus HIV/AIDS ditemukan akan semakin baik. Karena, program yang dilakukan berbagai pihak telah “berhasil”. Namun, angka temuan kasus yang tercatat saat ini tentu saja masih jauh dari angka estimasi Depkes RI.  ‘’Dengan kata lain, masih banyak sekali kasus yang belum terungkap,’’ katanya.

Melalui VCT, diharapkan “temuan” kasus baru akan bertambah sehingga memudahkan penanggulangannya. Berdasarkan estimasi tahun 2009 dari Depkes RI, jumlah rawan tertular HIV (ODHA) di Jabar diperkirakan mencapai 23.413 orang. Saat ini, seperti dilansir Dinkes Jabar, baru tercatat  sebanyak 7.375 kasus.

Menurut Pantjawidi, banyak Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) yang terdeteksi status HIV-nya saat jatuh sakit dan berobat karena berbagai penyakit. Misalnya, hepatitis, diare, TB, dan lainnya. Ini menunjukkan, bahwa banyak orang yang terlambat menyadari statusnya. Ketika sakit, dia baru sadar kalau dirinya terinfeksi HIV di masa lalu. ‘’Jadi deteksi dini memang sangat diperlukan,’’ tegasnya.

Salah satu upaya untuk mengungkap lebih banyak lagi kasus HIV/AIDS, sambung dia, melalui promosi gencar mengenai tes da konseling HIV sukarela (voluntary counseling testing atau VCT). Orang yang perilakunya berisiko terinfeksi HIV, sangat disarankan mengikuti VCT dengan datang ke Rumah Sakit atau datang ke beberapa LSM yang fokus menangani HIV/AIDS.

Pada 2011, kasus HIV/AIDS mencapai 1.401 kasus atau bertambah sekitar 185 kasus. Pada tahun 2012, peningkatannya melonjak menjadi 2.212 kasus atau bertambah 811 kasus. Penularan kasus HIV akibat penggunaan jarum suntik narkoba, peningkatan kasusnya tidak sebanyak pada transmisi seksual.

Penularan karena jarum suntik narkoba pada 2010 tercatat sebanyak 3.601. Pada 2011, meningkat menjadi 3.770 kasus atau bertambah 169 kasus. Pada 2012, terjadi lagi peningkatan kasus sebanyak 397 kasus menjadi 4.167 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement