REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Masyarakat pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, membentuk kelompok arisan jamban guna mengubah kebiasaan mereka buang air besar di kebun atau daerah aliran sungai.
"Kelompok arisan jamban yang baru terbentuk itu tersebar di lima desa," kata Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sobang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak H. Yosep di Rangkasbitung, Rabu, 21 Maret 2012.
Pihaknya menargetkan pada 2012 semua warga Kecamatan Sobang yang tinggal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) memiliki jamban secara memadai dan sehat dengan menerapkan kegiatan jamban arisan tersebut.
Masyarakat di sembilan desa di Kecamatan Sobang pada 2011 merealisasikan penggunaan jamban dengan 60 persen melalui arisan tersebut. Warga di sembilan desa itu menggunakan jamban kloset di rumah masing-masing.
Pihaknya melanjutkan pembentukan kelompok arisan jamban di lima desa lainnya agar seluruh warga Sobang melakukan BAB menggunakan jamban Kloset. "Saya kira lambat laun seluruh warga Sobang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan BAB di jamban milik keluarga," katanya.
Menurut dia, pembentukan kelompok arisan jamban tersebut guna meninggalkan kebiasaan lama warga yang tidak memenuhi standar kesehatan menyangkut BAB. Selama ini, kata dia, sebagian besar warga setempat BAB di sembarang tempat di antaranya di kebun dan DAS.
Ia menjelaskan, BAB di kebun dan DAS berpotensi terhadap serangan penyakit diare dan polio. "Dengan arisan jamban itu diharapkan warga memiliki tempat BAB yang sehat dan memadai," katanya.
Yosep menjelaskan, tingkat penularan penyakit diare di wilayah setempat berkurang setelah warga menggunakan jamban untuk BAB.
Minat masyarakat saat ini, katanya, cukup tinggi untuk memiliki jamban secara memadai dan sehat. Dana yang terkumpul melalui arisan tersebut mencapai ratusan ribu per bulan.
Apabila diakumulasi, katanya, per kelompok Rp 350 ribu per bulan dengan anggota 20 orang, sehingga satu kepala keluarga hanya membayar Rp 17.500 per bulan. "Jika warga mendapatkan arisan jamban, maka dananya itu untuk dibangunkan toilet di rumahnya," katanya.
Asep (35), seorang warga Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak mengaku, anggota keluarganya saat ini sudah meninggalkan kebiasaan BAB di kebun setelah menggunakan jamban dari hasil arisan itu. "Kami merasa tenang jika BAB milik sendiri, dibandingkan sebelumnya BAB di kebun," katanya.