REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surya Cipta Televisi (SCTV) berjanji mengadakan penyelidikan internal terkait kasus tewasnya Ayu Tria Desiana (9 tahun) di lokasi syuting pembuatan sinetron Love in Paris.

Tetapi, Sekretaris Perusahaan SCTV Hardijanto Saroso mengatakan, lokasi syuting itu sudah memenuhi syarat dari rumah sakit.

Menurut Hardijanto, setiap rumah sakit memiliki aturan yang ketat untuk mengizinkan ruangannya digunakan di luar keperluan pengobatan. Ruangan yang digunakan untuk syuting sinetron adalah ruangan yang tidak digunakan untuk masyarakat umum. "Saya yakin produksi sinetron tidak akan diizinkan menggunakan ruangan yang memang digunakan umum. Prosedur rumah sakit kan ketat," kata Hardijanto kepada Republika, Kamis (27/12).

Ayu Tria Desiana meninggal di ruang intensive care and critical unit (ICCU) RS Harapan Kita, Kamis (27/12) dini hari. Ayu menderita penyakit leukemia (kanker darah). Keluarga Ayu mempermasalahkan situasi ketika anaknya akan mendapat pengobatan karena ada syuting sinetron Love in Paris.

Sinetron ini sistemnya kejar tayang karena muncul di SCTV setiap hari pukul 19.00 WIB. Dalam laman SCTV, sinetron ini mendapat rating lima bintang oleh penggemarnya yang rata-rata remaja putri.

Love in Paris bercerita tentang kisah cinta segi empat antara remaja Yasmin, Aqila, Reno, dan Rafa. Latar belakang syutingnya selain di Indonesia juga di Paris. Yasmin dan Reno saling jatuh cinta. Sedangkan, Aqila masih mengejar cinta Reno. Pada saat yang sama, ada Rafa, sahabat Yasmin, yang sebenarnya diam-diam menyimpan suka.

Jalan cerita diperumit dengan latar belakang Yasmin dan Aqila yang ternyata saudara kandung. Keduanya dipisahkan oleh rekan orang tua mereka yang cemburu. Yang membuat sinetron ini menjadi ironis adalah pemeran utamanya, Yasmin, yang ternyata menderita leukemia seperti Ayu Tria.

Ikuti Whatsapp Channel Republika