REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan musim penghujan normal hingga Mei 2013. Dengan melihat pola dan karakteristik hujan di Indonesia, maka diperkirakan puting beliung berpotensi hingga Maret-April 2013.
"Selama tahun 2012, data sementara terjadi 295 puting beliung di Indonesia atau sekitar 36 persen dari total bencana selama 2012," tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (27/12).
Menurut Sutopo, tren kejadian puting beliung cenderung mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Selama 2002-2011 meningkat 28 kali lipat dan terdapat 404 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 115 juta jiwa tinggal di daerah rawan sedang hingga rawan tinggi bahaya puting beliung di Indonesia.
"Kondisi tersebut diperparah dengan belum adanya sistem peringatan dini puting beliung," kata Sutopo. Hal ini disebabkan kecilnya cakupan terjangan puting beliung kurang dari 2 km, waktu kejadian kurang dari 10 menit, dan tidak semua awan Cumulonimbus selalu terjadi puting beliung.
Kebakaran lahan dan hutan selama musim kemarau 2013 berpotensi terjadi di 8 provinsi langganan yaitu Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel dan Kaltim. "Kekeringan berpotensi terjadi selama Agustus-Oktober di Jawa, Bali, NTT dan daerah-daerah yang defisit air," ujar Sutopo.
Sutopo menambahkan untuk bencana geologi seperti gempa bumi dan tsunami belum dapat diprediksikan secara pasti baik besar kekuatan dan dimana akan terjadi. "Erupsi gunung api juga tidak dapat diprediksikan untuk jangka panjang," tuturnya.
Berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) BNPB dari tahun 1825-2012, jumlah korban meninggal dan hilang akibat bencana geologi lebih banyak dibandingkan hidrometeorologi. Dari 292.330 orang meninggal dan hilang, sekitar 74% akibat bencana geologi sedangkan 26% bencana hidrometeorologi dan lainnya.
"Masyarakat dihimbau agar siap siaga. Dalam bahasa Latin ada istilah “Si vis pacem, para bellum”. Artinya jika kau mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang. Maka dalam bencana pun berlaku, jika kau ingin selamat, bersiaplah menghadapi bencana. Bencana datang ketika kita tidak siap. Semoga tidak ada bencana besar di tahun mendatang," tandas Sutopo.
BNPB juga melansir terdapat enam gunung berstatus siaga atau level III yaitu Gunung Raung, Gunung Rokatenda, Gunung Sangeangapi, Gunung Lokon, Gunung Karangetang, Gunung Ijen dan 13 gunung lainnya berstatus waspada atau level II.