REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM--Tujuh orang terduga teroris dilaporkan sedang bersembunyi di Bima, Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka menuju Bima dari Makassar menggunakan kapal laut.
"Informasi yang kami tujuh orang dari Makassar ke Bima melalui jalur laut," kata Wakil Kepala (Waka) Kepolisian Daerah (Polda) NTB Kombes Pol Martono, Kamis, (27/12).
Martono membenarkan kalau Tim Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror saat ini sedang memburu ketujuh terduga teroris yang kemungkinan memiliki keterkaitan dengan jaringan Poso, Sulawesi Tengah itu.
Semua pihak, ujar Martono, harus meningkatkan kewaspadaan, termasuk aparat kepolisian karena dikabarkan incaran teroris mengarah kepada aparat kepolisian.
"Sebaiknya koordinasi dengan aparat kepolisian dan satuan pengamananan lainnya ditingkatkan, termasuk dengan tokoh masyarakat dan agama, " Martono.
Menurut Martono, kerja sama kepolisian dengan pelaku pariwisata juga ditingkatkan, mengingat salah satu sasaran pelaku terorisme yakni objek wisata atau lokasi yang dipadati wisatawan mancanegara.
Bima sering dikait-kaitkan dengan terorisme semenjak mencuat insiden Pondok Pesantren Umar bin Khattab (UBK) di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, 11 Juli 2011.
Ledakan bom rakitan di salah satu ruangan dalam Ponpes Khilafiah Umar bin Khatab itu, menewaskan seorang pengurus ponpes yakni Suryanto Abdullah alias Firdaus.