REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Nada (UGM) Yogyakarta pada penerimaan mahasiswa baru 2013 mendatang akan mengurangi jalur penerimaan melalui Bidikmisi atau program beasiswa dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebesar 10 persen.
Jika pada 2012 ini UGM menerima 1.201 mahasiswa baru melalui jalur tersebut, pada 2013 mendatang UGM hanya akan menerima 1.000 mahasiswa.
Direktur Kemahasiswaan UGM, Senawi mengatakan, kecilnya dana dari Kemendikbud untuk beasiswa mahasiswa dari jalur tersebut merupakan salah satu pertimbangan UGM mengurangi penerimaan mahasiswa. Pasalnya, mahasiswa dari keluarga miskin yang diterima dari jalur itu mengalami kesulitan hidup dengan dana tersebut.
"Dana tunjangan dari Kementrian cenderung kurang sehingga mahasiswa justru mengalami kesulitan," tandasnya, Kamis (27/12).
Diakuinya, dana dari pemerintah untuk setiap mahasiswa di jalur tersebut sebesar Rp 600 Ribu/bulan. Jumlah tersebut masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup para mahasiswa.
Meskipun mereka dibebaskan dari uang Sumbangan Peningkatan Mutu Akaddemik (SPMA), namun untuk biaya hidup sehari-hari, termasuk kebutuhan penunjang pendidikan seperti pembelian buku, fotokopi bahan maupun pembuatan tugas kuliah menjadi tanggungan sendiri.
"Logikanya, semakin banyak yang menerima bidik misi maka problemnya akan semakin berat karena justru banyak mahasiswa yang kesulitan untuk memenuhi biaya hidup di Yogyakarta," terangnya.