Rabu 26 Dec 2012 17:28 WIB

Bocah SD Dipalak dengan Celurit di Kampus UI

Rep: Dessy Saputri/ Red: Abdullah Sammy
Anak-anak SD
Anak-anak SD

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Empat pelajar di Depok nekat memalak bocah menggunakan celurit. Mereka memalak bocah yang masih duduk di kelas 6 SD saat melintas di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) usai bermain futsal.

Mereka adalah SR (14 tahun) asal Ciganjur yang merupakan pelajar SMP swasta di Kukusan, FB (16) warga Jalan Palakali, Beji dan pelajar STM swasta di Kukusan,  AM (15), warga Jalan Sama Berkah, Beji, pelajar SMP swasta di Beji, serta FA (17) warga Tanah Baru yang sudah tidak bersekolah.

Korban Sahrul Nur Hidayat (12), warga Kukusan Beji Depok, dipalak mereka sebesar Rp 5 ribu, Korban kedua Yudha (12), warga Kukusan Beji Depok, dipalak Rp 2 ribu.

Setelah bermain futsal, para pelaku menggunakan sepeda motor awalnya hendak pulang. Namun, di tengah perjalanan niat memalak pun muncul. Saat melihat kedua bocah melintas itulah, keempatnya beraksi.

Mereka mengancam korbannya dengan menunjukkan celuritnya yang ditaruh di dalam kaos salah satu pelaku.  "Saya diancam pakai celurit, lalu uang saya diambil Rp 5 ribu, uang Yuda diambil Rp 2 ribu. Ada satpam UI yang lihat, langsung mereka ditangkap," kata Sahrul, Rabu (26/12).

Sementara itu, SR mengaku telah memberli celurit dengan harga Rp 45 ribu. Menurutnya celurit itu ia gunakan hanya untuk berjaga - jaga jika terjadi tawuran."Enggak buat malak, cuma jaga - jaga saja. Tadi saya ditelpon F, katanya memang mau malak, buat beli bensin," katanya.

Pemalakan ini terjadi ketika mereka sedang libur sekolah, sehingga mereka tidak mengenakan seragam sekolah. Kapolsek Beji, AKP Agus Widodo mengaku masih memeriksa keempat pelaku. Keempatnya, kata dia, bisa diancam dengan pelanggaran pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

"Nanti kami dalami dulu, laporan sedang dibuat, karena dalam bahasa KUHP tak ada pemalakan, adanya 365 KUHP, bisa jadi nanti terkena pasal berlapis juga UU Darurat karena membawa celurit," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement