Selasa 25 Dec 2012 13:53 WIB

Stok Tamiflu di DIY Cukup

Rep: neni ridarineni/ Red: Taufik Rachman
Ilustrasi vaksin flu burung.
Foto: ANTARA
Ilustrasi vaksin flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Setelah ada kasus Afian Influenza pada  manusia (di DIY yang ditemukan bulan Juli lalu, namun dari Agustus- Desember 2012 di DIY tak ditemukan lagi kasus  Afian Influenza (AI)pada manusia.

''Meskipun demikian karena kasus kematian pada unggas khususnya pada itik yang disebabkan oleh AI (Avian Influenza) dengan strain baru sudah ditemukan di seluruh DIY, kami menghimbau kepada masyarakat DIY untuk tetap waspada terhadap Flu Burung,''kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie pada Republika, Selasa (25/12).

Lebih lanjut dia mengatakan Dinas Kesehatan DIY mempunyai persediaan  tamiflu yang cukup dan sudah didistribusikan ke dinas kesehatan kabupaten/kota seluruh DIY. ''Jadi tidak ada alasan lagi Puskesmas untuk mengatakan tidak ada tamiflu karena sudah kadaluwarsa. Karena Tamiflu yang kami didistribusikan tanggal kadaluwarsanya masih tahun 2014,''kata dia.

Dikatakan Daryanto, masyarakat harus waspada terhadap Flu Burung. Apabila  ada warga yang demam dengan panas di atas 37 derajat Celcius dan di sekitarnya ada itik atau unggas mati mendadak maka harus segera berobat ke Puskesmas atau rumah sakit. Sehingga bisa mendapatkan pengobatan tamiflu.

Di bagian lain dia mengungkapkan saat ini di beberapa wilayah terutama di kota Yogyakarta dan Bantul sudah ada letupan-letupan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Apalagi di awal musim hujan seperti sekarang ini, tetapi jumlah kasusnya masih landai dan tidak ada kasus kematian akibat DBD.

''Kami punya stok  alat untuk pemeriksaan DBD secara dini berupa Rapid  Diagnostic  Test (RDT) Dengue.  Alat ini diharapkan apabila pasien menderta DBD bisa segera diketahui dan segera dilakukan upaya pengobatan dengan benar,''tutur dia.  

RDT Dengue juga didistribusikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sehingga apabila Puskesmas di daerah endemik DBD membutuhkan alat tersebut bisa mengambil ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement