REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Musim liburan sekolah dan cuti bersama pegawai, membuat pantai Mutun dan pantai Pulau Tangkil, yang berlokasi di pesisir Teluk Lampung, Bandar Lampung, padat pada Senin (24/12).
Warga dari berbagai daerah di Lampung bahkan luar Lampung tumplek mandi dan menikmati kesejukan alam pantai.
Pengunjung sudah mulai berdatangan ke pantai sejak pagi. Mereka pada umumnya menggunakan mobil pribadi dan bus penumpang. Pasalnya, angkutan ke tempat wisata unggulan kota Bandar Lampung ini, minim fasilitas transportasi umum.
Pada hari libur akhir tahun, pantai Mutun dan pantai Pulau Tangkil menjadi tujuan warga setelah pantai Pasir Putih dan Pulau Pasir, yang lebih dulu terkenal. "Pantai Mutun dan pantai Pulau Tangkil masih alami dan airnya masih jernih," kata Wita, pengunjung pantai Mutun yang mengajak keluarganya menikmati keindahan alam Teluk Lampung.
Warga Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara ini, sengaja memilih pantai Mutun karena lokasinya mudah dijangkau sekitar 25 kilometer dari pusat kota. Selain itu, tempat ini, kata dia, sekarang menjadi pembicaraan warga Lampung, kalau berlibur ke pantai.
Perjalanan menuju pantai, sangat indah dengan perbukitan dan deretan pepohonan hijau di tepi jalan berbukit. Pengunjung bisa berenang atau naik banana boat berenam orang untuk menguji nyali andrenalin orang. Selain itu, di tempat ini pengunjung bisa juga memancing. Pengelola pantai juga menyediakan sewaan berbagai alat pancing dan perahu.
Setelah berenang dan berkreasi dengan banana boat di laut, pengunjung bisa beristirahat di pondokan-pondokan kecil yang sekitarnya diselingi barisan pepohonan hijau dan pohon kelapa. Ombak pantai yang sedang, serta tiupan angin sejuk dari laut, menambah nikmatnya santap siang bersama keluarga di pondokan.
Di pantai Pulau Tangkil, seberang pantai Mutun, untuk menggapainya dengan merogoh kocek Rp 10 ribu per orang naik perahu, selama 10-15 menit. Di motor perahu tersebut, pengunjung bisa menikmati alam laut Teluk Lampung. Sama dengan di pantai Mutun, tempat Pulau Tangkil juga tersedia pondokan dan fasilitas lainnya, tetapi kawasannya lebih tenang dan sejuk serta indah.
Di pulau ini juga tersedia musholah, toilet, dan tempat bersenang-senang lainnya, seperti cottage kecil dan warung makan. Pengunjung juga bisa memasak dan membakar ikan di samping pondokan yang bisa disewa sekitar Rp 35 ribu hingga Rp 70 ribu per unit. Juga tersedia sewaan ban untuk berenang seharga Rp 10 ribu per buah. Sedangkan untuk banana boat dipatok tarif per grup (enam orang) Rp 100 ribu.