REPUBLIKA.CO.ID, Film dokumenter Act of Killing yang dibuat sutradara Amerika Joshua Oppenheimer, menarik minat luas dari banyak kalangan.
Dikutip dari AlJazeera, Ahad (23/12), program 101 East yang merupakan program mingguan Al-Jazeera yang fokus di kejadian-kejadian kawasan Asia, menjadikan Act of Killing sebagai tema utama saat ini.
Produser 101 East, Syarina Hasibuan mengungkapkan, maraknya kontroversi yang mengiringi film ini membuat pemutaran perdana Act of Killing digelar sangat rahasia. "Saya adalah orang Indonesia pertama yang beruntung menyaksikan film ini, bersama beberapa orang lainnya di Jakarta," ungkap Syarina.
Menurutnya, saat menyaksikan pemutaran perdana, Syarina bersama para penonton lainnya diminta untuk merahasiakan adanya pemutaran terbatas tersebut, atas dasar alasan keamanan.
Act of Killing bercerita tentang kasus pembantaian massa Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sumatra Utara 1965 silam. Anwar Kongo, tokoh utama pada film itu, merupakan lakon asli pembantai ratusan anggota PKI di Sumut.
Sebelum menjadi algojo, Anwar merupakan seorang preman pasar. Kehidupannya berubah pada 1965, saat tentara merekrutnya sebagai pasukan berani mati.
Kiprahnya sebagai pasukan berani mati cepat teruji. Apalagi, sebagai preman, Anwar telah akrab dengan dunia kekerasan dan kejahatan jalanan.