Sabtu 22 Dec 2012 18:14 WIB

Jurnalis Perempuan Peroleh Lifetime Achievement Award

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Mansyur Faqih
Jurnalis perempuan senior Herawati Diah mendapat Lifetime Achievement Award dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Foto: Andi Nur Aminah
Jurnalis perempuan senior Herawati Diah mendapat Lifetime Achievement Award dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jurnalis perempuan senior Herawati Diah mendapat Lifetime Achievement Award dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri PPPA Linda Gumelar pada perayaan Hari Ibu serta pemberian DIAN Award atau Media Inspirasi Perempuan bertema Gemilang Perempuan Indonesia di Jakarta, Sabtu (22/12). 

Herawati terlihat bahagia berada di tengah-tengah undangan. Menggunakan tongkat pembantu, wartawan senior yang kini berusia 95 tahun tersebut dituntun naik ke panggung. Balutan kebaya merah yang digunakannya, membuat Herawati terlihat lebih bersemangat dan ceria. 

Dengan suara sedikit bergetar, Herawati mengungkapkan rasa bangganya karena Hari Ibu kali ini terasa tak biasa. Herawati bahkan menyatakan, penghargaan tersebut juga harus diberikan kepada ibu-ibu lain yang ada di daerah. 

''Ini suatu kesyukuran bagi saya. Tapi ibu-ibu lain di daerah harusnya diberikan juga. Tapi mungkin mereka belum terkenal dan belum diketahui keberadaannya. Terimakasih ini suatu kehormatan buat saya dan selamat Hari Ibu,'' ujarnya dengan suara bergetar. 

Menanggapi pernyataan Herawati tersebut, Meneg PPPA Linda Gumelar tersenyum. Menurutnya, begitulah sosok Herawati. ''Beliau masih saja memikirkan orang lain walaupun penghargaaan diberikan kepadanya,'' kata Linda. 

Selain Herawati, dua perempuan inspiratif lain yang mendapat Lfetime Achievement dari Kementerian PPPA, adalah Syamsiah Ahmad (80 tahun) dan Saparina Sadli (84). 

Syamsiah adalah mantan asisten menteri zaman orde baru yang senantiasa getol memperjuangkan hak perempuan terutama keterlibatan perempuan di parlemen. Syamsih juga satu-satunya perempuan Indonesia yang pernah menjadi anggota Komite khusus perempuan di PBB.

Sementara Saparina Sadli, adalah sosok perempuan yang senantia memperjuangkan kesejahteraan dan kesetaraan perempuan dan laki-laki. Namun dalam acara tersebut, Saparina tidak hadir karena berada di luar kota. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement