Jumat 21 Dec 2012 15:03 WIB

TNI Siap Bantu Polri Tangani Poso

Indonesian Defense Forces (TNI) Commander Admiral Agus Suhartono and Map of China (insert)
Foto: Antara/Widodo S Jusuf-chinamaps.org (the map)
Indonesian Defense Forces (TNI) Commander Admiral Agus Suhartono and Map of China (insert)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri memperketat pengamanan jalan keluar dan masuk ke Poso, Sulawesi Tengah, pascatewasnya tiga anggota Brimob yang tewas oleh kelompok sipil bersenjata. Panglima TNI Laksamana TNI, Agus Suhartono mengaku siap membantu Polri terkait pengamanan di Poso.

"Sesuai dengan permintaan Kapolri, kita akan tetap lakukan. Untuk Poso memang sementara kita koordinasi tiap wilayah. Artinya tiap wilayah akan membantu Kepolisian Republik Indonesia," kata Panglima TNI usai memimpin upacara sertijab Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (21/12).

Ia pun mengaku prihatin atas kejadian baku tembak aparat kepolisian dengan sejumlah kelompok sipil bersenjata di pegunungan Desa Kalora, Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis (20/12), sehingga menyebabkan tiga anggota Brimob tewas.

"Kami tentu prihatin. Oleh karena itu, perlu peningkatan kewaspadaan. Untuk anggota TNI sendiri juga perlu ditingkatkan kewaspadaannya dan kerja samanya dengan masyarakat, sehingga hal-hal kecil bisa kita selesaikan tanpa harus mengorbankan korban jiwa seperti ini," ujarnya.

Sebelumnya, sekelompok orang tak dikenal melakukan penembakan terhadap anggota Brimob yang sedang berpatroli di Poso. Kejadian itu menyebabkan tiga polisi tewas dan tiga lainnya luka-luka.

Tiga anggota Brimob yang tewas ditembak yakni Briptu Wayan, Briptu Narto dan Briptu Ruslan saat ini dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso. Sedangkan anggota Polri yang mengalami luka tembak yakni Briptu Eko, Briptu Siswandi dan Briptu Lungguh.

"Anggota Brimob diserang saat sedang melakukan patroli rutin di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

Polri menduga, pelaku penembakan yang menewaskan tiga anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) di Poso terkait jaringan Santoso. Santoso merupakan salah satu buron teroris kelas kakap. Dia diduga pernah memimpin pelatihan militer di Poso.

Pria bernama alias Abu Wardah itu juga diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror di Sulawesi Tengah. Salah satunya, penembakan tiga anggota polisi di BCA, Palu, pada 25 Mei 2011.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement