Jumat 21 Dec 2012 13:14 WIB

Panglima TNI Imbau Aparat Lebih Waspada di Poso

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Hazliansyah
BRIMOB TEWAS DI POSO. Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah salah seorang anggota Brimob Polda Sulteng yang tewas diserang Orang Tak Dikenal (OTK) di Desa Kalora, Kabupaten Poso setibanya di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (20/12).
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
BRIMOB TEWAS DI POSO. Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah salah seorang anggota Brimob Polda Sulteng yang tewas diserang Orang Tak Dikenal (OTK) di Desa Kalora, Kabupaten Poso setibanya di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono terkejut dengan penyerangan tiga personel Brimob saat melakukan patroli rutin di Poso, Kamis (20/12). Ia heran, mengapa sekelompok orang berani menyerang aparat yang bertujuan baik, memantau keamanan wilayah sekitarnya.

"Penyerangan Brimob ini membuat saya turut berbela sungkawa. Ini tentunya harus diwaspadai mengapa masyarakat menyerang aparat yang patroli," kata Agus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (21/12).

Meski penyerangan itu ditujukan kepada aparat kepolisian, namun pihaknya mengimbau aparat TNI yang diterjunkan di Poso meningkatkan kewaspadaannya. "Ini menjadi perhatian TNI sendiri. Prajurit wilayah harus selalu siaga," pesannya.

Agus menyatakan, prajurit TNI siap membantu aparat kepolisian untuk mengamankan daerah yang memang membutuhkan pengamanan tingkat tinggi.

"Posisi masih dikendalikan polisi. Saya sudah berbicara dengan Kapolri untuk melakukan koordinasi dan siap membantu kalau dibutuhkan," katanya.

Meski begitu, dalam menangani kelompok bersenjata di Poso, pihaknya tidak ingin terjadi pertumpahan darah lagi. Ia mengatakan masyarakat dan TNI wajib bersatu mewujudkan stabilitas keamanan agar pihak luar yang ingin mengganggu ketentraman masyarakat gagal melakukan aksinya.

"Kemanunggalan TNI dengan rakyat harus dilakukan tanpa perlu jatuh korban jiwa lagi," harap Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement