Jumat 21 Dec 2012 00:26 WIB

BNPB: Bencana Geologi Sulit Diprediksi

Rep: Fenny Melisa/ Red: Dewi Mardiani
Gempa - ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bencana geologi seperti gempa dan tsunami sulit diprediksi.

“Bencana gempa bumi dan tsunami tidak dapat diprediksi karena bencana tersebut bersifat mendadak,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho pada "Evaluasi Penanggulangan Bencana Tahun 2012 dan Prediksi serta Atisipasi Bencana 2013," Kamis (20/12).

Ia juga menambahkan erupsi gunung api tidak dapat diprediksikan untuk jangka panjang. "Apalagi beberapa watak letusan gunung  api telah berubah,” ujar Sutopo.

Sutopo menuturkan terdapat 386 kabupaten/kota di Indonesia dengan jumlah penduduk 157 juta jiwa yang tinggal di daerah rawan bahaya gempa bumi dengan sumber gempa berasal dari daerah subduksi dan sesar di daratan. Sedangkan potensi tsunami terdapat pada 233 kabupaten/kota dengan penduduk 5 juta jiwa berada pada daerah rawan tsunami di Indonesia.

“Tsunami sangat ditentukan oleh gempa bumi baik magnitude, kedalaman, dan sumbernya. Sumber tsunami di Indonesia disebabkan zona subduksi, intra plate, erupsi gunung di laut, ataupun akibat tsunami dari luar wilayah Indonesia” kata Sutopo. 

Sutopo mengatakan selama tahun 1629-2012 terdapat sekitar 172 tsunami di Indonesia dan saat ini terdapat enam gunung berstatus Siaga atau level III, yaitu Gunung Raung, Gunung Rokatenda, Gunung Sangeangapi, Gunung Lokon, Gunung Karang Etang, dan Gunung Ijen; 13 gunung berstatus Waspada atau Level II yaitu Gunung Gamalama,  Gunung Bromo, Gunung Talang, Gunung Krakatau, Gunung Kerinci, Gunung Gamkonora, Gunung Ibu, Gunung Papandayan, Gunung Ili Lewotolo, Gunung Sinabung, Gunung Dukono, Gunung Semeru, dan Gunung Marapi.

“Gunung Lokon diperkirakan masih memiliki energi untuk terjadi letusan seperti yang terjadi selama ini,” kata Sutopo. Dia juga mengatakan, untuk melakukan antisipasi atau penanggulangan bencana tahun 2013, semua kegiatan dilakukan baik untuk kesiapsiagaan dan pencegahan, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas BNPB/BPBD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement