Kamis 20 Dec 2012 17:06 WIB

Alhamdullilah, Lima Pendaki Selamat

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Dokumen foto kubah lava Gunung Merapi yang terbentuk akibat erupsi tahun 2010 diabadikan dari Desa Ngargosoko, Dukun, Magelang, Jawa Tengah
Foto: antara
Dokumen foto kubah lava Gunung Merapi yang terbentuk akibat erupsi tahun 2010 diabadikan dari Desa Ngargosoko, Dukun, Magelang, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Tim gabungan Satuan Rescue Unit (SRU) berhasil menemukan kelima pendaki yang tersesat di Gunung Merapi. Mereka  selamat meskipun s membutuhkan pertolongan medis.

Kordinator SAR DIY, Anggota Badan SAR Nasional, Asbani mengatakan, sekitar pukul 09.50 pendaki tersebut berhasil ditemukan. Mereka berlokasi di lembah Kali Kuning.

"Mereka dibawa turun ke area pendakian Kinaherjo," kata Asbani pada Republika, Kamis (20/12).

Proses evakuasi dilaksanakan melalui rute Kinahrejo menuju ujung Kali Kuning. Tim evakuasi harus melewati jalur memutar untuk menjangkau para korban.

Sebelumnya, tim gabungan  berhasil melihat tanda yang diberikan oleh pendaki. Para pendaki memang sempat melakukan komunikasi dengan tim.

"Tim SAR mengarahkan mereka untuk membuat penanda atas keberadaan mereka," ujar Asbani.

Sesuai dengan informasi yang SAR himpun, di lokasi tersebut terdapat rerumputan rimbun berketinggian 1 hingga 1,5 meter. Banyak batang pohon mati melintang di sepanjang rute pendakian.

Setelah menjangkau para pendaki tersebut, tim gabungan  langsung memberikan pertolongan pertama. pendaki langsung dilarikan ke Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem, Sleman.

"Satu di antara mereka ada yang langsung mengenakan masker oksigen akibat kelelahan luar biasa," ujar Asbani.

Menurut Asbani, kelima pendaki  tidak memerlukan rawat inap. Mereka masih dapat menuruni Gunung Merapi tanpa bantuan tim gabungan. Namun, yang membuat kondisi mereka lemah adalah shock.

Kelima pendaki tersebut adalah, Imam Hadi Purwanto atau Ipung (30 tahun) warga Terban, Resa(24) warga Terban, Dayan(35) warga Blimbingsari dan Aris (28) warga Terban dan Sayit, warga Terban.

Asbani menyatakan, menurut salah satu pengakuan pendaki itu, mereka bertahan hidup dengan memakan rerumputan di sekitar Merapi.Untuk kebutuhan airnya, mereka mengandalkan air hujan selama 3 hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement