Kamis 20 Dec 2012 09:08 WIB

Yance Kritisi Kemiskinan di Jawa Barat

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Djibril Muhammad
Calon Gubernur Jawa Barat Irianto MS Syafiuddin (Yance) dan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kiri).
Foto: Antara
Calon Gubernur Jawa Barat Irianto MS Syafiuddin (Yance) dan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Gubernur (cagub) dari Partai Golkar, Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin mengkritik masalah kemiskinan yang terjadi di Jawa Barat. Sehingga berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia yang rendah.

Irianto yang sering disapa Kang Yance pun mengaku sebagai seorang pemimpin harus dekat dengan rakyat. "Untuk tahu masalah rakyat terutama kemiskinan, kita perlu bertemu masyarakat lebih sering," jelasnya Di Kantor DPD Partai Golkar, Jl Maskumambang, Bandung Kamis (20/12).

Ketika jadi Bupati, Yance bisa bertemu dengan 15 Kepala Keluarga tiap minggunya di Pendopo Bupati Indramayu. Hal itu dia lakulan hanya untuk mendengarkan keluh kesah rakyat.

Program tersebut akhirnya berhasil, Yance pun mengagendakan sebanyak 31 kecamatan dilakukan pertemuan. Sehingga dalam satu minggu dirinya dapat bertemu sebanyak 480 kepala keluarga. "Masyarakat banyak mengeluh rumah rusak, kita perbaiki, seragam sekolah tidak punya, kita berikan," ujarnya.

Anggaran yang dialokasikan untuk bantuan masyarakat yang tidak mampu bukan hanya APBD. Yance telah mengalokasikan anggaran bantuan di empat program. Dia juga membentuk Yayasan Gerakan Masyarakat Peduli Keluarga Miskin (Gempur Gakin).

Yayasan tersebut berguna sebagai jaring untuk mengamankan keluarga miskin apabila tiba-tiba terjadi krisis ekonomi dan politik. "Siapapun bupatinya dapat menggunakan yayasan untuk membantu warga tanpa birokrasi yang sulit," jelasnya.

Yance menekankan terjadinya krisis jangan sampai rakyat yang dijadikan korban. Selain itu Yance juga menggunakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan dan yang berada di Indramayu.

Yance pun menggunakan Zakat, baik zakat fitrah, zakat mal, maupun zakat profesi untuk mengentas kemiskinan. Sedangkan anggaran dari APBD, digunakan Yance sebagai pilihan terakhir.

Penggunaan dana dari APBD sangat rumit karena birokrasi yang berbelit-belit. Meskipun memiliki empat program, Yance mengaku belum menyelesaikan kemiskinan secar maksimal.

"Kemiskinan dari dulu sudah ada, tapi saya berusaha sebisa mungkin memotong kemiskinan supaya tidak terlalu melebar," paparnya. Dengan program tersebut, Yance pun memberanikan diri maju sebagai calon gubernur Jabar 2013 didampingi dengan Tatang Farhanul Hakim sebagai calon wakil gubernurnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement