REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof Dr Rokhmin Dahuri mengatakan, ilmuwan Barat sering membuat dasar hipotesa dari Alquran dan Hadits.
"Tapi, ilmuwan Islam justru sebaliknya, jarang membaca, apalagi mendasarkan hipotesa pada Alquran dan Hadits," ujar Rokhmin dalam diskusi 'Penataan Iptek Bagi Pembangunan Peradaban Bangsa' di Balai Sidang Jakarta, Rabu (19/12).
Rokhmin mengatakan, dalam surat Ali Imran mengandung banyak bidang keilmuan. Di antaranya tentang kejadian alam. "Tujuannya, agar umat Islam menguasai teknologi,"katanya.
Namun ilmuwan Barat, ujar Rokhmin, banyak yang tidak jujur jika memakai Alquran. Anehnya, ilmuwan Muslim malah alergi dengan Alquran dan Hadits.
Saat ini, kata Rokhmin, ilmuwan Muslim banyak yang menelan mentah-mentah iptek Barat. Padahal kemajuan Iptek yang dilakukan Barat terbukti gagal, berbeda dengan masa kejayaan iptek Islam.
"Kalau Barat berpikirnya bagaimana mematenkan dan menjualnya. Kalau Islam berbeda, ilmu itu harus disebarluaskan tanpa harus dijual,"katanya.
Rokhmin juga mendorong agar umat Islam tidak berhenti sebatas dengan pengetahuan yang dimilikinya. Dia yakin kejayaan iptek sesungguhnya adalah bermanfaat bagi seluruh umat manusia.