Rabu 19 Dec 2012 13:30 WIB

Terima Keris, Wakil Ketua KY Lapor KPK

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Hazliansyah
 Wakil Ketua Komisi Yudisial Imam Anshori Saleh (kanan), bersama Jubir Komisi Yudiasial Asep Rahmat (kiri) saat menerima sejumlah tokoh dari Gerakan Masyarakat Peduli Anak dari Kejahatan Narkoba di kantor Komisi Yudisial, Jakarta, Kamis (11/10).  (Yasin Ha
Wakil Ketua Komisi Yudisial Imam Anshori Saleh (kanan), bersama Jubir Komisi Yudiasial Asep Rahmat (kiri) saat menerima sejumlah tokoh dari Gerakan Masyarakat Peduli Anak dari Kejahatan Narkoba di kantor Komisi Yudisial, Jakarta, Kamis (11/10). (Yasin Ha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY), Imam Anshori Saleh, mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (19/12) pagi. Kedatangannya untuk melaporkan penerimaan empat buah keris yang diberikan empat orang dari Kecamatan Ajung dan Gumukmas.

"Saya mau melaporkan pemberian keris kepada KPK. Sebagai pejabat negara kan sudah ada ketentuan harus lapor kalau menerima gratifikasi," kata Imam Anshori Saleh yang ditemui di KPK, Jakarta, Rabu (19/12).

Imam terlihat tiba di Gedung KPK pada pukul 09.52 WIB dengan mobil dinas Toyota Camry. Dia memakai baju batik dan celana panjang warna krem.

Imam lalu langsung memasuki ruangan Direktorat Gratifikasi KPK. Sekitar sepuluh menit kemudian, dia beranjak keluar dari Gedung KPK menuju KY.

Senin lalu, empat orang asal pesantren di Kecamatan Gumukmas dan Kecamatan Ajung pimpinan Gus Mustofa memberikan sebilah keris buat Imam dan Hakim Agung Dudu Duswara Machmudin.

Menurut Mustofa, keris itu bertuah dan bermanfaat buat melindungi diri dari kejahatan, dan membantu menegakkan kebenaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement