Selasa 18 Dec 2012 22:00 WIB

Polresta Samarinda Bentuk Tim Usut Peredaran Bakso Babi

Bakso Babi Kuah (ilustrasi)
Foto: MELTING WORK
Bakso Babi Kuah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Polresta Samarinda, Polda Kalimantan Timur, membentuk tim untuk mengusut dugaan beredarnya bakso yang bercampur dagin babi di daerha itu. Penyelidikan dilakukan dengan bekerjasama dengan unsur Pemerintah Kota Samarinda dan instansi berwenang lainnya.

"Sejauh ini kami masih mengumpulkan bukti-bukti dan belum bisa memastikan apakah betul ada bakso yang telah dicampur daging babi tersebut. Tim kami bersama beberapa instansi terkait tengah melakukan penyelidikan," ujar Kapolresta Samarinda, Komisaris Besar Arief Prapto, Selasa.

Polisi, lanjut Arief Prapto, masih mengumpulkan bukti-bukti terkait kepastian adanya bakso sapi bercampur daging babi yang terindikasi dijual di enam warung di Samarinda tersebut.

"Kami juga belum bisa menyimpulkan apakah kasus itu bisa dijerat Undang-undang perlindungan Konsumen atau penipuan sebab masih dalam proses penyelidikan," ungkap Arief Prapto.

Kepala Polresta Samarinda itu menghimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan sendiri terkait kasus bakso babi tersebut.

"Kami meminta masyarakat apabila menemukan persoalan yang terkiat hukum agar tidak melalukan tindakan sendiri dan menyerahkan ke prosedur hukum. Kami (Polresta Samarinda) telah melakukan langkah-langkah untuk mengungkap masalah dugaan peredaran bakso bercampur daging babi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," kata Arief Prapto.

Kasus tersebut mulai merebak setelah Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Kalimantan Timur, menemukan produk bakso di Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara yang terindikasi bercampur daging babi.

"Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan pada sampel bakso yang diambil dari 50 lokasi penjualan baik di Samarinda maupun di Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara, ditemukan tujuh produk bakso yang sudah bercampur daging babi," ungkap Direktur LPPOM MUI Kaltim, Sumarsongko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement