REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa, mengatakan inovasi merupakan kunci dalam membangun peradaban bangsa yang unggul dan negara yang maju.
"Kalau ingin membangun peradaban bangsa yang unggul, kuncinya adalah inovasi yang didahului dengan melahirkan manusia-manusia unggul yang mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan taqwa," katanya saat menyampaikan pidato utama pada Silaknas ICMI di Jakarta, Selasa (18/12).
Pada pidato berjudul Membangun Peradaban Bangsa yang Unggul dalam Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Hatta menyatakan inovasi harus dibangun, salah satunya dengan tidak lagi menjual komoditas mentah Indonesia ke luar negeri. "Ekspor bahan mentah itu menunjukkan tidak adanya inovasi," ujarnya.
Dia mengatakan Indonesia harus mampu menempatkan diri sebagai negara maju dan salah satu kekuatan ekonomi dunia pada 2025. "Salah satu studi asing mengatakan bahwa kita akan menjadi kekuatan ekonomi ketujuh dunia pada 2025. Apakah kita bisa? Insya Allah bisa," katanya.
Menurut dia, untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia, faktor kepemimpinan memegang peranan sangat penting. Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu menyinergikan seluruh potensi bangsa. "Seorang pemimpin harus mampu berpikir, tanpa meninggalkan zikir," ucapnya.
Selain Hatta Rajasa, tokoh politik nasional lain yang dijadwalkan memberikan pidato adalah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, dan Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem Surya Paloh.
Sebelumnya, mantan Presiden BJ Habibie juga telah menyampaikan orasi utama berjudul Regerasi Kepemimpinan Nasional dalam Membangun Peradaban Bangsa.