Senin 17 Dec 2012 13:25 WIB

Pasutri TKI Arab Saudi Tewas Keracunan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indah Wulandari
Pemulangan jenasah TKI yang meninggal dunia di luar negeri (ilustrasi).
Foto: Antara/Masuki M Astro
Pemulangan jenasah TKI yang meninggal dunia di luar negeri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pasangan suami-istri Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kampung Cilodong meninggal dunia di Al Damam, Arab Saudi, Rabu (12/12) kemarin. Keduanya meninggal dunia, akibat keracunan di rumah majikannya.

Pasangan TKI ini, Abdul Hasan (33 tahun) dan istrinya Yuyun (30) berdomisili di RT 18/07, Kampung Cilodong, Desa Cikopo, Kecamatan Bungursari. “Anak dan mantu saya sudah enam tahun bekerja di Arab. Kabar ini, bagai petir di siang bolong,"" ujar ibu Abdul Hasan, Dawis, Senin (17/12).

Keberangkatan Abdul, atas sponsor dari pihak isterinya, yang merupakan warga Ciasem, Kabupaten Subang. Pasutri ini berangkat melalui jasa PJTKI PT Amanitama yang berlokasi di Jalan Asembaris, Jakarta.

Anak dan menantunya itu bekerja di rumah majikannya yang berprofesi sebagai dokter bernama Muhammad. Selama bekerja, Abdul dan Yuyun sering memberi kabar ke tanah air. Bahkan, dalam sepekan, anak keduanya itu selalu menghubungi.

Anaknya tersebut, sering menuturkan kalau majikannya itu baik hati. Makanya, dia bisa dengan bebas menelpon ibunya yang ada di Cilodong. Kabar terakhir yang diterima Dawis pada Selasa (11/12) lalu. Sekitar pukul 17.00 WIB, anaknya tersebut menghubungi melalui sambungan telepon selular.

Pihak majikanlah yang mengabarkan soal kematian Abdul Hasan dan Yuyun. Tapi, ujar Dawis, sampai saat ini masih belum ada kejelasan kapan kedua jenazah itu dipulangkan. Keluarga sudah mendatangi aparat setempat dan PJTKI. Akan tetapi, sampai saat ini masih belum ada kejelasan soal kepulangan jenazah. Meskipun telah diurus sejumlah kerabat di Al Damam, Arab Saudi.

Dawis menuturkan, menurut majikan anaknya, pada Rabu (12/12) pagi waktu Al Damam, majikannya itu membutuhkan tenaga Abdul. Saat itu, Muhammad berupaya menghubungi nomor telepon selular sopirnya itu. Namun, berulangkali dihubungi tidak ada jawaban.

Karena curiga, Muhammad lalu mendatangi kamar pembantunya yang berada di lantai dua. Saat pintunya diketuk, ternyata tak ada jawaban juga. Akhirnya, majikannya itu mendobrak pintu kamar.

"Tapi, majikannya belum tahu persis keracunannya akibat gas, AC, atau makanan. Sekarang katanya masih diselidiki," tutur Dawis.

Sementara itu, Camat Bungursari, Jaenal Arifin, mengaku belum menerima laporan soal pasutri yang jadi TKI meninggal dunia di Arab Saudi. Pihaknya akan segera koordinasi dengan pemerintahan desa setempat. "Kami sudah instruksikan ke desa, untuk mempermudah segala dokumen persyaratan kepulangan kedua jenazah," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement